Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Susi Hapus Inefisiensi Anggaran KKP Hingga "Semadi" di Kamar Mandi

Kompas.com - 16/07/2017, 10:58 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bila ada pertanyaan siapa menteri paling populer di Kabinet Kerja? barangkali nama teratas yang muncul adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Nyentrik, blak-blakan, apa adanya, tegas, konsisten, suka tenggelamkan kapal, itulah beberapa image populer dari menteri kelahiran Pangandaran, Jawa Barat, pada 15 Januari 1965 silam itu.

Tetapi tak banyak orang yang tahu kalau Susi suka membawa berkas-berkas pekerjaannya hingga kamar mandi. Iya, kamar mandi.

"Saya biasa kerja lama di kamar mandi karena lebih tenang enggak ada yang ganggu," ujar Susi saat bercerita dihadapan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI), Jakarta, Sabtu (15/7/2017).

Perempuan yang pernah kedapatan tidur pulas di sofa Bandara John F. Kennedy, New York itu mengakui, kerja sebagai menteri kerap membuat kepalanya pening. Maklum, selama 40-an tahun ia bekerja, baru 2,5 tahun inilah ia dihadapkan dengan peliknya persolan birokrasi.

Sebelum jadi menteri, ia habiskan waktunya di sektor perikanan sebagai pengusaha selama 30 tahun. Adapun 10 tahun lagi ia mencicipi sektor penerbangan sebagai CEO Susi Air.

Namun diakui Susi, bekerja dengan para birokrat sangat berbeda. Kesabarannya kerap diuji hingga titik paling ujung. Kadang, kesabaran itu habis juga.

Salah satu yang membuatnya gemas adalah inefisiensi yang begitu besar. Misalnya dalam penyusunan anggaran, banyak kegiatan dibuat namun tidak berorientasi kepada hasil.

Kata-kata bersayap sering muncul di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) khususnya untuk rancangan kerja di KKP.

"Saya lihat APBN tahun pertama bingung saya, Pak. Sampai akhirnya saya lihat beberapa kunci, saya kencengin di sini, eh lari ke sana. Sampai akhirnya itu kertas saya bawa ke kamar mandi," kata Susi disambut tawa para alumni UI.

Setelah berkas-berkas itu dicermati di kamar mandi, ia menyadari satu hal. Pemborosan anggaran terjadi lantaran banyak program kerja ditulis dengan kata-kata bersayap dan tidak perlu.

Misalnya kata pemberdayaan, pengembangan, penguatan, sinkronisasi, dan akselerasi. Susi pun mempreteli kata-kata itu dari anggaran KKP.

Hal selanjutnya yang ia sorot yaitu biaya perjalan dinas luar kota para birokratnya di KKP. Setelah dihitung-hitung, surat perjalan dinas lebih banyak ketimbang hari kerja normal selama satu tahun.

Akhirnya lantaran "semadi" di kamar mandi itulah, Susi bisa menghemat anggaran KKP hingga Rp 6,6 triliun, atau 42 persen dari anggaran belanja pada 2016. Ia berharap agar efisiensi itu tetap bisa dilakukan sehingga menghemat anggaran negara.

Cara Susi menghemat anggaran sempat akan dijadikan percontohan pengelolaan anggaran di kementerian lain. Efisien anggaran menjadi penting menyusul masih defisitnya APBN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com