Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Izak Jenie
Pegiat Fintech

Anggota Asosiasi FinTech Indonesia dan CEO PT JAS Kapital

AI, "Fintech" dan Ekonomi Rakyat

Kompas.com - 18/07/2017, 06:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Selama lebih dari 30 tahun, ilmu AI (Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan) ‘mengambang’ di dunia ilmu komputer sebelum melesat dalam 10 tahun terakhir. Saat ini, ilmu AI menjadi hal utama yang diprediksi akan mengubah wajah hampir seluruh industri di masa depan.

Secara sederhana, ilmu AI melakukan simulasi cara kerja otak di dalam algoritma komputer. Simulasi ini terbukti sudah cukup mirip, bahkan menawarkan kelebihan dibandingkan potensi manusia, dimana tanpa dibatasi oleh faktor biologis, AI dapat ‘berpikir’ terus-menerus selama 24 jam, selama bertahun-tahun tanpa henti dan tanpa kenal lelah.

Layanan asisten pribadi Apple, Siri, misalnya, menggunakan AI untuk membantu mencari informasi atau mengirimkan pesan bagi penggunanya.

Contoh lain, Toyota mengeluarkan investasi miliaran dolar untuk membuat mobil bebas kecelakaan dan menggunakan AI untuk memungkinkan siapapun bisa mengendarai mobil.

Kenyataannya, ilmu AI ini dikembangkan di banyak sektor, bahkan dalam waktu cepat diprediksi akan menyentuh hampir semua industri.

Di bidang teknologi finansial (tekfin/fintech) kemampuan AI memungkinkan terbukanya ‘kotak pandora’ yang selama ini menjadi misteri bagi semua pemain jasa finansial di bidang pinjam-meminjam.

AI dapat membantu proses verifikasi dan menjaga risiko transaksi secara lebih cepat dan efisien.

Lebih jauh dari sekedar melihat kemampuan peminjam dalam mengembalikan pinjaman, AI dapat membantu menganalisa karakter atau perilaku peminjam untuk memastikan Ia menjalankan kewajibannya.

Besarnya jumlah data individu yang dapat dituai dari kegiatan media sosial dan sejarah transaksi finansial, memungkinkan AI untuk mengolah big data tersebut, melakukan analisa dan menarik kesimpulan mengenai karakter seseorang. Semakin banyak data yang tersedia, semakin akurat analisa tersebut.

Di tahun 2012, peneliti dari Stanford, Michael Kosinski, membuktikan bahwa dengan rata-rata 68 Facebook ‘likes’, Ia bisa memprediksi warna kulit (akurasi 95%), orientasi seks (88%) dan afiliasi politik (85%) seseorang.

Dari data tersebut bisa ditentukan juga kecerdasan, afiliasi agama, konsumsi alkohol, rokok, obat-obatan dan dideduksi apakah orangtua pemilik akun tersebut bercerai atau tidak (ini pula yang menyebabkan Facebook mengganti setting ‘like’ yang awalnya public menjadi private, dan menuntut si peneliti tersebut)[ https://publicpolicy.stanford.edu/news/data-turned-world-upside-down].

Jika data sosial media tersebut dikombinasikan dengan data finansial dan sejarah transaksi, maka lebih banyak variabel yang dapat dilihat untuk memberikan gambaran yang lebih akurat dan lebih bermanfaat dalam mempertajam analisa.

Seseorang yang selama bertahun-tahun selalu membayar listrik tepat waktu, tentu memberi gambaran mengenai tingkat kedisiplinannya.

Kegiatan transfer secara rutin kepada sebuah panti asuhan, misalnya, juga dapat menjadi sinyal tentang karakter pelakunya.

Contoh lain, orang yang melakukan transaksi di pagi hari tentu memiliki karakter berbeda dibandingkan mereka yang melakukan transaksi jam 10 malam di ATM dekat rumahnya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com