Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diperkirakan Bergerak "Mixed" di Rentang 5.790-5.860

Kompas.com - 20/07/2017, 09:21 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak cenderung bervariasi atau mixed pada perdagangan Kamis (20/7/2017) dengan kisaran pergerakan antara 5.790-5.860.

Menurut Lanjar Nafi, analis PT Reliance Sekuritas Indonesia, saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya saham AKRA, BBCA, MAPI, PGAS.

Sebelumnya di Rabu (19/7/2017) IHSG bergerak mixed cenderung tertekan -15.66 poin sebesar -0.27 persen di level 5.806,69.

Mayoritas indeks sektoral melemah dipimpin Indeks aneka industri yang turun 1,8 persen terimbas penurunan saham ASII pasca rilis data penjualan mobil yang melambat cukup signifikan.

Indeks sektor pertambangan masih memimpin penguatan seiring baiknya outlook pertumbuhan di China.

Perlambatan pertumbuhan pinjaman pun rilis dibawah ekspektasi 8,7 persen berbanding 9,5 persen di periode sebelumnya juga menjadi penekan IHSG hingga akhir sesi kedua, pada Rabu.

Bursa Asia dan Eropa

Indeks saham di Asia mayoritas manguat dipimpin indeks saham Shanghai yang lebih tinggi 1,71 persen disusul Hang Seng 0,56 persen.

Nilai tukar di Asia menguat cukup positif seiring prospek ketegangan di AS dan beberapa data sebagai indikator di Asia cukup positif.

Mengikuti indeks Asia, indeks Eropa pun mayoritas dibuka lebih tinggi dari penutupan sebelumnya.

Nilai tukar euro melanjutkan tren positif seiring pembuat kebijakan Eropa melakukan pertemuan sebelum keputusan suku bunga Kamis ini.

Investor akan lebih mengamati perkembangan kebijakan moneter di Eropa, tingkat inflasi, neraca berjalan dan tingkat kepercayaan konsumen di Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com