JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf mengatakan, pihaknya telah melakukan melakukan pemetaan jejaring distribusi.
Menurutnya, pemetaan titik simpul distribusi dilakukan karena terdapat potensi persaingan usaha tidak sehat. KPPU juga telah mengidentifikasi pelaku-pelaku usaha yang menjadi penguasanya.
Syarkawi menjelaskan, struktur industri beras cenderung kompetitif di tingkat petani dan pengecer, tetapi cenderung oligopoli di pusat-pusat distribusi (Midlemen).
"Perlindungan petani telah dilakukan pemerintah, melalui penetapan harga dasar pembelian gabah. Tetapi di hilir diserahkan pada mekanisme pasar, sehingga penguasa jejaring distribusi leluasa mengeksploitasi konsumen melalui kenaikan harga," ujar Syarkawi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (21/7/2017).
Syarkawi menegaskan, tingginya disparitas harga antara petani dan konsumen selalu menjadi masalah, karena ada pedagang perantara yang mendapat keuntungan lebih besar dan membuat harga beras di tingkat pengecer juga tinggi, sementara itu ironisnya petani justru tidak dapat memperoleh peningkatan kesejahteraan.
Oleh karena itu, salah satu upaya yang KPPU lakukan ke depan adalah mengurangi margin keuntungan di level midlemen.
"Margin tersebut kami geser ke petani sehingga harga pembelian beras petani bisa mencapai sekitar Rp 7.500 - Rp 8.000 per kilogram dan kami pun mendukung langkah pemerintah menerbitkan kebijakan penetapan harga tertinggi beras di tingkat konsumen akhir sebesar Rp 9.000 per kilogram," tegasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.