Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I 2017, Laba BTPN Tumbuh 2 Persen

Kompas.com - 25/07/2017, 11:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk atau BTPN melaporkan laba bersih setelah pajak mencapai Rp 935 miliar. Angka ini tumbuh 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 918 miliar.

“Jika tidak memperhitungkan investasi baru, sejatinya laba mencapai Rp 1,25 triliun atau tumbuh 18 persen,” kata Direktur Utama BTPN Jerry Ng dalam pernyataan resmi, Selasa (25/7/2017).

Sementara itu, penyaluran kredit perseroan mencapai Rp 66,3 triliun pada semester I 2017. Angka tersebut tumbuh 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 61,6 triliun. Jerry menuturkan, pertumbuhan penyaluran kredit tetap diimbangi dengan prinsip kehati-hatian.

Hal itu terlihat dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sebesar 0,9 persen. Aset BTPN tumbuh 12 persen dari periode yang sama pada tahun lalu atau dari Rp 86,7 triliun menjadi Rp 97 triliun.

Sementara itu, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terjaga pada posisi 24 persen.

“Kami bersyukur dengan pencapaian ini. Pencapaian ini tidak terlepas dari konsistensi kami dalam melakukan pemberdayaan, serta melakukan berbagai transformasi dan inovasi guna meningkatkan pelayanan kami kepada para nasabah,” ujar Jerry.

Saat ini, BTPN telah memiliki dua platform digital banking untuk dua segmen yang berbeda. BTPN Wow! adalah layanan perbankan bagi mass market yang memanfaatkan teknologi telepon genggam dan didukung jasa agen sebagai perpanjangan tangan bank.

Sejak diluncurkan pada Maret 2015 hingga akhir Juni 2017, BTPN Wow! telah memiliki 3,86 juta nasabah yang dilayani oleh lebih dari 190.300 agen.

Adapun Jenius adalah inovasi digital banking untuk segmen kelompok masyarakat yang identik dengan masyarakat urban dan melek teknologi. Jenius adalah sebuah revolusi dalam bidang perbankan dengan proses digitalisasi yang dimulai sejak awal.

“Berkat inovasi digital, titik pelayananan nasabah kami bertambah secara signifikan dalam kurun waktu yang sangat singkat. Kami meyakini, digitalisasi bukan hanya menambah alternative channel bagi bank dalam melayani nasabahnya, juga akan mengubah peta persaingan industri,” ungkap Jerry.  

Untuk terus menyempurnakan berbagai inovasi tersebut, sepanjang enam bulan pertama 2017, perseroan telah menanamkan investasi Rp 427 miliar. Angka ini meningkat 119 persen dibandingkan nilai investasi pada kurun waktu yang sama tahun lalu Rp 195 miliar.

“Jika dihitung sejak tiga tahun terakhir, kami telah menanamkan investasi lebih dari Rp 1,2 triliun untuk mengembangkan platform digital," imbuh Jerry.

Total pendanaan (funding) meningkat 13 persen secara tahunan (yoy) dari Rp 69,6 triliun pada akhir Juni 2016 menjadi Rp 78,5 triliun pada akhir Juni 2017.

Dari jumlah tersebut, komposisi dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 69,4 triliun, naik 6 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 65,3 triliun. Sementara itu, komposisi pinjaman bilateral dan obligasi mencapai Rp 9 triliun atau tumbuh 113 persen (yoy).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com