Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perekonomian Korea Utara Melambat, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 25/07/2017, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara tidak pernah mempublikasikan data pertumbuhan ekonominya setiap tahun. Akan tetapi negara tetangganya, Korea Selatan mempublikasikan data estimasi pertumbuhan ekonomi Korut secara tahunan sejak 1991.

Mengutip CNN Money, Selasa (25/7/2017), data terbaru yang dirilis bank sentral Korsel Bank of Korea menunjukkan pertumbuhan ekonomi Korut mencapai 3,9 persen pada tahun 2016. Capaian ini didukung oleh sektor pertanian, pertambangan, dan manufaktur.

Sementara itu, perdagangan internasional tumbuh hampir 5 persen menjadi 6,5 miliar dollar AS. Kinerja perekonomian yang cukup kuat tersebut terjadi meskipun ada sanksi internasional terkait program senjata nuklir Korut.

"Sanksi tidak terlalu efektif pada tahun lalu karena ada celah di dalamnya. Korut masih diizinkan mengekspor batu bara, dengan syarat diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakat," ujar pejabat senior pada Lembaga Promosi Perdagangan dan Investasi Korea.

Rezim pemerintahan Korut sangat mengandalkan produksi dan ekspor batu bara. China menyumbang 90 persen perdagangan internasional Korut, dengan membeli jutaan ton atau sekitar sepertiga total ekspor Korut pada 2015.

Namun, kini China menekan Korut lebih keras sejalan dengan sanksi PBB di bawah tekanan juga dari Presiden AS Donald Trump. Impor batu bara China dari Korut anjlok 75 persen pada semester I tahun ini.

Otomatis anjloknya impor tersebut juga diprediksi bakal menampar pertumbuhan ekonomi Korut pada tahun 2017.

"Kita akan melihat penurunan signifikan pada perdagangan Korut tahun ini," jelas pejabat yang enggan disebutkan namanya tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com