Produsen Beras Cap Ayam Jago Klarifikasi Tudingan Manipulasi Kandungan Gizi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen beras "Maknyuss" dan "Cap Ayam Jago", PT Indo Beras Unggul (IBU) mengklarifikasi tudingan soal dugaan manipulasi kandungan gizi.

"Kami mau tegaskan bahwa angka 25 persen yang tercantum di kemasan itu adalah AKG (angka kecukupan gizi), bukan kandungan gizinya. Secara umum, kisaran kandungan karbohidrat pada beras putih 74-81 persen," kata Juru Bicara PT IBU Jo Tjong Seng, dalam konferensi pers yang digelar di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Selasa (25/7/2017).

Dia menjelaskan, kandungan karbohidrat yang tercantum pada kemasan beras "Cap Ayam Jago" yaitu 74 persen. Artinya, tak jauh berbeda dengan kadar hasil lab temuan Satgas Pangan Mabes Polri atau sekitar 81,45 persen.

Bareskrim Mabes Polri sebelumnya menduga produsen telah membohongi publik dengan mencantumkan nilai gizi yang tak sesuai pada kemasan.

Di kemasannya, beras merek "Cap Ayam Jago" mencantumkan kadar protein sebesar 14 persen. Padahal, hasil uji laboratorium kadarnya lebih kecil, yakni 7,73 persen. Sedangkan kadar karbohidrat yang tercantum sebesar 25 persen, padahal kadarnya lebih besar yaitu 81,45 persen.

Sementara itu, kadar lemak tercantum 6 persen yang tak sesuai dengan hasil uji laboratorium, yaitu hanya 0,38 persen.

(Baca: Produsen Beras Merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago Bantah Pakai Beras Subsidi)

Jo menduga ada salah tafsir dalam membaca kandungan gizi di kemasan. Selain itu, ia menjelaskan, di kemasan sebelah kiri beras "Cap Ayam Jago" dan "Maknyuss" tercantum kandungan gizi. Sedangkan di bagian sebelah kanan kemasan tercantum AKG.

"Ini inisiatif kami untuk menginformasikan bagaimana pola gizi konsumsi atau pola diet dalam memenuhi kebutuhan gizi harian. Ini (AKG) bukan untuk menunjukkan mutu, dan tidak ada kaitannya dengan kandungan gizi," kata Jo.

Polisi juga sebelumnya menemukan dugaan manipulasi kandungan gizi pada beras merek "Maknyuss". Dalam kemasannya, produsen mencantumkan kadar protein sebesar 14 persen, padahal kandungannya lebih kecil, sebesar 7,72 persen.

Kadar karbohidrat yang tercantum sebesar 27 persen, sementara faktanya sebesar 81,47 persen. Kemudian, kadar lemak yang tercantum 0 persen, padahal lebih besar, yaitu 0,44 persen.