JAKARTA, KOMPAS.com - Digrebeknya gudang beras PT Indo Beras Unggul (IBU) oleh pihak Kepolisian beberapa waktu lalu atas dugaan manipulasi kandungan beras turut menjadi perhatian Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Kalla mengatakan bahwa masalah yang membelit anak usaha dari PT Tiga Pilar Sejahtera tersebut perlu dicermati. Sebab, ia khawatir masalah itu akan mengganggu ketersediaan stok beras di pasaran.
"Tapi kita juga ingin agar jangan ada yang mengambil keuntungan terlewat besar dalam bisnis ini," kata Kalla di Jakarta, Selasa (25/7/2017).
Karenanya, jika memang terbukti ada pelanggaran yang dilakukan oleh PT IBU, sanksi tegas harus diberikan. "Jadi memang perlu dicermati apanya yang dilanggar. Kalau memang melanggar, ya ambil tindakan," tegas Kalla.
Kalla pun menolak jika aturan tata niaga beras dianggap belum jelas. Saat ini, hanya perlu sikap proaktif dari Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk melakukan operasi pasar, demi menjaga harga beras tetap bisa terjangkau masyarakat.
"Tata niaga sudah ada. Sudah jelas ada harga patokan. Kalau harga eceran tertinggi (HET) lebih rendah, maka Bulog harus membeli. Kalau harganya naik, maka Bulog harus melakukan operasi pasar. Itu kebijakannya, tata niaganya di situ," tutup Kalla.
Sebagaimana diketahui, gudang beras PT Indo Beras Unggul (IBU), di Jalan Rengas kilometer 60 Karangsambung, Kedungwaringan, Bekasi, Jawa Barat, digerebek polisi, Kamis (20/7/2017). Penggerebekan dilakukan terkait dugaan manipulasi kandungan beras.
Dalam gudang berkapasitas 2.000 ton itu, polisi menyita 1.100 ton beras siap edar. Beras tersebut dilabeli dengan berbagai merk, antara lain Ayam Jago, Maknyuss, Pandan Wangi, dan Rojo Lele.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.