Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I 2017, Laba Kotor BCA Syariah Rp 26,8 Miliar

Kompas.com - 26/07/2017, 16:45 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama semester I 2017, PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) membukukan laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp 26,84 miliar atau tumbuh 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 19,71 miliar.

Perolehan laba tersebut ditopang oleh penyaluran pembiayaan BCA Syariah yang mencapai Rp 3,88 triliun atau tumbuh 21,09 persen jika dibandingkan dengan Semester I 2016 sebesar Rp 3,2 triliun.

"Pertumbuhan aset BCA Syariah berada di atas pertumbuhan industri perbankan syariah yaitu 22,8 persen per April 2017," ujar Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih saat konferensi pers BCA Syariah di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).

Selain itu, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp 4,24 triliun atau tumbuh 31,79 persen dibandingkan Juni 2016 sebesar Rp 3,22 triliun.

Menurut John, tahun 2016 dan 2017 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri perbankan karena berbagai faktor, mulai dari lokal hingga internasional, salah satunya adalah perkembangan dunia usaha.

"Kami melihat bahwa kondisi dunia usaha mengalami perlambatan, dan biasanya penyaluran pembiayaan juga akan mengalami perlambatan juga," papar John.

Menurutnya, guna memenuhi kebutuhan nasabah, BCA Syariah berupaya memperluas jaringan baik secara fisik yaitu jaringan kantor maupun elektronis berupa fasilitas-fasilitas transaksi.

"Hingga semester I 2017, BCA Syariah telah memiliki 51 jaringan kantor yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Bandung, Solo, Yogyakarta dan Medan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com