Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hong Kong Ingin Jadi Penghubung Investasi China di Indonesia

Kompas.com - 26/07/2017, 17:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - China mencanangkan program One Belt One Road (OBOR), yang menghubungkan negara tersebut dengan kawasan di sekitarnya melalui infrastruktur konektivitas.

Dengan demikian, konektivitas barang dan jasa dapat terwujud antar negara. Ini adalah program ambisius yang dicanangkan China di bawah Presiden Xi Jinping.

Indonesia pun masuk dalam peta OBOR tersebut, memungkinkan investasi besar dari China di bidang infrastruktur.

Finance Secretary Hong Kong Special Administrative Region Government Paul Chan Mo-Po menjelaskan, Hong Kong ingin turut serta dalam memanfaatkan peluang OBOR di Indonesia. Caranya, Hong Kong dapat menjadi penghubung antara investasi China ke Indonesia.

"Indonesia adalah lokasi strategis untuk One Belt One Road (OBOR). Konektivitas infrastruktur adalah jantung bagi OBOR," ujar Chan di Jakarta, Rabu (26/7/2017).

Chan mengatakan, berdasarkan data Bank Pembangunan Asia (ADB), negara-negara berkembang membutuhkan dana sekitar lebih dari 100 miliar dollar AS per tahun untuk infrastruktur. Dengan demikian, negara-negara tersebut dapat menjaga momentum pertumbuhan.

Menurut Chan, pihaknya meyakini bahwa harus ada pembiayaan pula dari sektor swasta guna mendukung pembangunan infrastruktur di negara-negara tersebut, tak terkecuali Indonesia. Oleh sebab itu, Hong Kong memiliki semacam lembaga investasi yang bisa menjadi jembatan.

"Indonesia potensial bagi investasi infrastruktur. Perbankan dan perusahaan-perusahaan Hong Kong bisa dengan aktif mencari kesempatan untuk investasi di infrastruktur," ungkap Chan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com