Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkutan Massal Bagus, Jumlah Pemudik Motor Akan Turun

Kompas.com - 26/07/2017, 18:44 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan harus ada perbaikan angkutan massal di Indonesia. Hal ini dilakukan agar sepeda motor tidak dipergunakan lagi untuk mudik dan arus balik Lebaran. 

"Kalau angkutannya bagus, secara langsung itu (penurunan jumlah sepeda motor) akan terjadi. Oleh karenanya, kita akan meningkatkan angkutan massal, memperbaiki angkutan massal di Jakarta, di kota besar, dan angkutan antar kota," ujar Budi Karya saat ditemui di Komplek Parlemen DPR RI Jakarta, Rabu (26/7/2017). 

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu menuturkan, saat ini angkutan massal di Indonesia masih terbatas. Untuk Bus Antar Kota dan Antar Provinsi saja, pada saat mudik dan arus balik Lebaran, baru 80 persen yang laik untuk dioperasikan.

(Baca: Menhub Pemudik Sepeda Motor Naik 20 Persen Pada Lebaran 2017?)

Dengan angkutan umum yang terbatas, banyak pemudik yang akhirnya menggunakan sepeda motor untuk menuju kampung halaman. Buktinya, jumlah pemudik motor pada 2017 naik 33,35 persen dari 4,7 juta sepeda motor menjadi 6,3 juta sepeda motor. 

"Kita juga akan mengedukasi masyarakat untuk tidak mengendarai motor dalam waktu yang panjang. Jadi agar dia (pemudik sepeda motor) sadar diri," tutur dia. 

Sebelumnya, Komisi V DPR RI menyoroti masih banyaknya masyarakat yang mudik menggunakan sepeda motor. Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Golongan karya, Anthon Sihombing mengaku khawatir dengan keselamatan para pemudik yang menggunakan sepeda motor. 

"Tolong dikaji apakah naik motor selama empat sampai tujuh jam itu wajar?" tutur Anthon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com