Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Jonan-Indira, serta Jangan Terlalu Culun Jika Punya Usaha, 5 Berita Populer Ekonomi

Kompas.com - 27/07/2017, 07:40 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Ingat, Anda berbisnis di negara yang kepastian hukumnya rendah. Itu terkonfirmasi dari data Bank Dunia yang menempatkan Indonesia di posisi 91 dalam hal kemudahan berbisnis dari 190 negara di dunia. Jangan dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang tentunya jauh di atas Indonesia.

Simak tips berbisnis tersebut di sini: Jangan Terlalu Culun, Begini Cara agar Perusahaan Anda Tak "Dikerjain"

3. Ngototnya Freeport Indonesia

Vice President Corporate Communications PT Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan masih membahas pembangunan smelter yang harus selesai sebelum Januari 2022, dan perpanjangan kontrak Freeport dari 2021 menjadi 2031.

"Kami masih berunding atas isu-isu tersebut dengan Pemerintah. Semuanya dalam satu paket perundingan untuk diselesaikan," kata Riza melalui pesan singkat, Rabu (26/7/2017).

Bagaimana kelanjutan negosiasi Freeport dan pemerintah Indonesia? Simak di sini: Freeport Indonesia Tetap Minta Izin Operasi Sampai 2041

4. Gebrakan Inggris Larang Mobil Ber-BBM Bensin dan Diesel

Pemerintah Inggris mengumumkan pelarangan penggunaan mobil berbahan bakar diesel dan solar pada tahun 2040. Pelarangan ini dimaksudkan guna mengurangi polusi udara.

Mengutip BBC, Rabu (26/7/2017), pemerintah Inggris juga mengalokasikan dana sebesar 225 juta poundsterling untuk membantu pemerintahan lokal dalam menangani emisi kendaraan bermotor.

Ini juga termasuk di dalamnya adalah potensi penerapan zonasi biaya untuk kendaraan yang paling mengotori udara. Pemerintah Inggris pun melirik penggunaan mobil listrik.

Simak selengkapnya di sini: Inggris Akan Larang Penggunaan Mobil Berbahan Bakar Bensin dan Solar

5. Perekonomian Korea Utara Turun

Korea Utara tidak pernah mempublikasikan data pertumbuhan ekonominya setiap tahun. Akan tetapi negara tetangganya, Korea Selatan mempublikasikan data estimasi pertumbuhan ekonomi Korut secara tahunan sejak 1991.

Mengutip CNN Money, Selasa (25/7/2017), data terbaru yang dirilis bank sentral Korsel Bank of Korea menunjukkan pertumbuhan ekonomi Korut mencapai 3,9 persen pada tahun 2016. Capaian ini didukung oleh sektor pertanian, pertambangan, dan manufaktur.

Sementara itu, perdagangan internasional tumbuh hampir 5 persen menjadi 6,5 miliar dollar AS. Kinerja perekonomian yang cukup kuat tersebut terjadi meskipun ada sanksi internasional terkait program senjata nuklir Korut.

Baca selengkapnya di sini: Perekonomian Korea Utara Melambat, Apa Sebabnya?

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com