Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Fintech, BTN Kembangkan Kemandirian Pondok Pesantren

Kompas.com - 28/07/2017, 12:40 WIB

CIKARANG, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara ( Persero) Tbk mengembangkan layanan keuangan berbasis digital atau financial technology (fintech).

Pada kesempatan ini Bank BTN menggandeng Pondok Pesantren (ponpes) Al Ashriyyah Nurul Iman untuk menjajal aplikasi fintech yang diracik bersama dengan PT Data Aksara Matra, perusahaan pengembang fintech.

Kerja sama ketiga pihak ini dimaktubkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dilaksanakan di sela-sela kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kementerian Perindustrian di Kawasan Industri Greenland International Industrial Center, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

 Acara penandatanganan MoU dilakukan Direktur Utama Bank BTN, Maryono, Pemimpin Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman, Waheeda Binti Abdul Rahman dan Direktur Utama PT Data Aksara Matra, Aditya Riyadi untuk memberikan dukungan terhadap Kementerian Perindustrian dalam Program Pengembangan industri di Pondok Pesantren.

“Kami ingin mengembangkan dan meningkatkan kapasitas kemandirian Pondok Pesantren sehingga industri yang mereka kelola bisa berkembang lebih baik,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/7/2017).

Adapun aplikasi fintech yang dikembangkan PT Data Aksara Matra untuk Pondok Pesantren tersebut bernama Mobile Fintech Ponpes.

Ponpes Ashriyyah menjadi sasaran pertama Bank BTN karena memiliki 15.000 santri, 15.000 wali santri, 300 guru, serta 31 unit usaha. Bank BTN nantinya berperan sebagai pooling fund yang menyediakan produk serta jasa perbankan yang mendukung kesejahteraan masyarakat Pondok Pesantren.

“Bank BTN akan menyediakan fasilitas rekening ponsel sehingga para santri bisa melakukan registrasi pembukaan rekening, top up saldo dan transfer antar rekening Bank BTN serta bank lain,” kata Maryono.

Sejumlah produk unit usaha syariah Bank BTN (BTN Syariah) akan mudah diakses oleh para santri ,wali santri maupun pengajar di Pondok Pesantren, seperti rekening gaji atau payroll, giro, deposito, tabungan bernisbah lebih (Tasbih), tabungan Haji dan Umroh, dan lain sebagainya.

Selain produk tabungan, para santri dan pengajar ponpes juga bisa meraih pembiayaan baik KPR maupun modal kerja dan investasi.

“Kami melihat banyak sekali wirausahawan yang tumbuh dan berkembang dari pondok pesantren sehingga untuk lebih memotivasi, kami berikan kemudahan akses layanan produk perbankan ditambah aplikasi baru ini,” kata Maryono.

Financial Technology merupakan salah satu strategi Bank BTN dalam transformasi digital Bank BTN yang digelar sejak 2015.

Sejumlah inovasi telah dilakukan Bank BTN dalam transformasi ini diantaranya merilis aplikasi BTN Digital Solutions, portal BTN properti untuk pengajuan aplikasi KPR online dan jual beli properti serta pembukaan Smart Branch BTN.

Transformasi tersebut gencar dilakukan untuk memperkuat BTN dalam perannya sebagai agen perubahan ekonomi dan agen pelayanan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Maryono menambahkan dengan menggandeng ponpes, Bank BTN juga membidik dana murah dan penyaluran pembiayaan.

Hal Ini merupakan salah satu strategi UUS BTN untuk menggapai target DPK Tahun 2017 yang mencapai Rp 17 triliun dan target pembiayaan sebesar Rp 17,3 trilun.
Pada kuartal II tahun ini Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN mencatatkan kinerja positif sejalan dengan Bank BTN konvensional.

Per kuartal II/2017, UUS Bank BTN telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 15,82 triliun atau tumbuh 27,15 persen yoy dari Rp 12,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Penghimpunan DPK BTN Syariah pun tercatat naik 20,34% yoy dari Rp 12,99 triliun menjadi Rp15,63 triliun pada Juni 2017.

Dengan catatan positif tersebut, aset UUS Bank BTN tumbuh 22,33 persen yoy menjadi Rp 19,33 triliun pada Juni 2017 dari Rp15,8 triliun di bulan yang sama tahun lalu.

Laba bersih unit syariah ini juga melesat 30,03 persen yoy dari Rp 151,3 miliar pada Juni 2016 menjadi Rp 196,72 miliar di bulan yang sama tahun ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com