Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah First Travel: Tolong Pak Jokowi Turun Tangan

Kompas.com - 28/07/2017, 13:25 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Para jemaah umrah meminta pemerintah turun tangan untuk menyelesaikan kasus penundaan keberangkatan umrah oleh agen perjalanan First Travel.  Bahkan, para jemaah juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut turun tangan untuk menangani kasus tersebut. 

"Tolong Pak Jokowi turun tangan. Saya harap pemerintah, Kementerian Agama dan pihak berwenang lainnya untuk segera cekal pemilik First Travel dan masukkan pemilik travel ke dalam daftar cekal," ujar salah satu jemaah umrah Siti saat ditemui di Kantor Pusat First Travel, Cimanggis, Depok, Jumat (28/7/2017). 

Menurut penuturan Siti, First Travel telah memiliki 35.000 jemaah umrah. Dari jumlah sebanyak 25.000 jemaah belum diberangkatkan, sisanya 10.000 jemaah akan dilakukan pengembalian uang.  Akan tetapi, jelas dia, dari 25.000 jemaah hanya 35 jemaah yang akan diberangkat.  

"Untuk yang refund 10.000 jemaah katakanlah dengan setoran dana Rp 15 juga berarti Rp 150 miliar itu bisa lebih. Intinya ratusan miliar utang mereka (First Travel)," jelas Siti. 

Siti menambahkan, skema pengembalian uang jemaah juga belum jelas. Saat ini, Siti masih menunggu klarifikasi dari pihak First Travel mengenai pengembalian uang jemaah.

Dalam hal ini, First Travel telah menyetujui untuk mengembalikan uang jemaah yang telah disetor. Namun, pengembalian uang tersebut memakan waktu 90 hari yang dihitung pada hari kerja.

"Kami di ulur-ulur lagi kemudian berubah. (kata first travel) tolong jangan di-refund, tetapi suruh tambahkan lalu akan diberangkatkan. Akan tetap itu (keberangkatan) belum jelas. Yang 2015 aja belom berangkat apalagi yang2017 baru bayar. itu trik mereka," pungkas dia. 

Sebelumnya, OJK membekukan penawaran perjalanan umrah promo oleh PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel yang saat ini dipatok sebesar Rp 14,3 juta.

Sedangkan biaya umrah yang ditetapkan oleh Kementerian Agama sekitar Rp 21 juta-Rp 22 juta. First Travel mensubsidi jamaah dan merekrut jamaah baru untuk membiayai serta memberangkatkan jamaah yang sudah bayar terlebih dahulu.

Kompas TV OJK Hentikan Sebagian Kegiatan Usaha First Travel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com