Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Alasan Ini Bikin Industri Mainan Anak Bisa Berkembang

Kompas.com - 28/07/2017, 17:38 WIB
Josephus Primus

Penulis


KOMPAS.com - Ada dua alasan yang bisa membuat industri mainan anak bisa berkembang lebih baik lagi di Indonesia. Pertama, kesadaran masyarakat akan peran mainan untuk meningkatkan kecerdasan anak kian tinggi. "Permainan anak itu menghibur," kata Direktur Peraga Expo Paul Kingsen sebagaimana rilis yaang diterima Kompas.com pada Jumat (28/7/2017).

Peraga Expo, berkenaan dengan industri tersebut, terang Paul, bakal menggelar Indonesia International Toys & Kids Expo, Indonesia International Electronic and Home Appliances Expo 2017 (IITE dan IEAE 2017) pada 23-25 Agustus 2017 di JIExpo, Jakarta.

IITE dan  IEAE 2017 akan menampilkan produk-produk berkualitas mulai dari mainan anak, perlengkapan dan kebutuhan ibu hamil dan bayi, produk elektronik untuk kebutuhan keamanan, hiburan, gawai, rumah tangga, dan lainnya.

Selanjutnya,  pameran ini juga didukung oleh  Kementrian Perindustrian, Asosiasi Mainan Indonesia (AMI), Asosiasi Importir Mainan Indonesia (AIMI), Asosiasi Penggiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia (APMETI) Asosiasi Pengusaha Teknologi dan Informasi Nasional (Aptiknas) dan Asosiasi System Integrator dan Security Indonesia (Asisindo).

Produk China
 
Menurut Ketua AMI Sutjiadi Lukas pertumbuhan anak Indonesia lahir setiap tahun sebanyak 4,5 juta anak. Angka sebesar itu dianggap potensial oleh negara produsen mainan anak terbesar di dunia, China. Catatan AMI, dulu sebelum aturan ketat soal standar SNI diberlakukan, setiap bulan Indonesia dibanjiri 2500 kontainer mainan. Sekarang dengan kebijakan SNI makin ketat diberlakukan, masih ada 1000-1200 kontainer mainan asal China yang membanjiri pasar mainan di Indonesia.

"Jangan berpikir lagi mainan dari China produk sampah. Bahkan kini produk mereka melebihi dari Eropa. Eropa pun sudah bikin di China karena sudah bagus dan produsen terbesar," ungkap Lukas.

Catatan dari laman kemenperin.go.id menunjukkan bahwa pada 2016 ekspor mainan nilainya mencapai 500 juta dollar AS. Sebaliknya, China mampu menggapai nilai ekspor hingga tiga sampai empat kalinya. Dari angka tersebut mayoritas adalah ekspor dari produk plastik dan boneka.

Sementara itu, menurut pandangan Sekretaris Jenderal AIMI Taufik Mampuk, produksi, teknologi, dan modal industri mainan di dalam negeri dianggap masih jauh tertinggal. Hal ini yang menjadi alasan mengapa Indonesia masih mengimpor mainan asal China. "Produksi Indonesia masih jauh tertinggal. Indonesia belum punya teknologi dan modal," pungkas Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com