Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Indomie, RI Siap Barter CPO dengan Minyak Nigeria

Kompas.com - 31/07/2017, 22:59 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menawarkan imbal dagang atau barter minyak kelapa sawit atau CPO kepada Nigeria. CPO dibutuhkan Nigeria lantaran menjadi salah satu bahan baku produk mie instan Indomie.

Seperti diketahui, Indomie sangat populer di Nigeria. Namun saat ini produk asal Indonesia itu masih membutuhkan asupan bahan baku CPO dari luar Nigeria.

"Itu yang kami sampaikan saat bertemu dengan menteri perdagangan Nigeria," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita di Jakarta, Senin (31/7/2017).

Sebenarnya CPO sudah diproduksi di Nigeria. Namun industri CPO di Nigeria belum berkembang sehingga kapasitas produksinya masih terbatas sekitar 30 persen saja. Padahal, kebutuhan akan CPO di negara terbesar di Afrika Barat itu cukup besar. Oleh karena itu pemerintah melihat celah imbal dagang CPO dengan Nigeria.

Adapun produk asal Nigeria yang diinginkan Indonesia yaitu minyak. Kenapa minyak? Lantaran Pertamina sudah memiliki rencana impor minyak dari Nigeria.

Menurut Mendag, bila impor minyak itu direalisasikan, maka neraca dagang Indonesia dengan Nigeria akan mengalami defisit hingga 1,3 miliar dollar AS. Oleh karena itu, barter CPO dengan minyak diyakini pemerintah akan membuat neraca dagang Indonesia dan Nigeria tetap mengalami surplus.

Tahun lalu, total ekspor non migas Indonesia ke Nigeria mencapai 310,6 juta dollar AS. Neraca perdagangan masih mengalami surplus 302,7 juta dollar AS.

Pemerintah Nigeria tutur Mendag, akan menindaklanjuti usulan barter CPO dengan minyak itu. Namun realisasi perdagangan itu masih harus menunggu restu dari Economic Community of Western African States (ECOWAS). Nigeria merupakan salah satu anggota ECOWAS sehingga kerja sama dagang dengan negara tersebut harus melalui ECOWAS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com