Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah: Kalau First Travel Tidak Mampu, Kami Datangi Istana Negara

Kompas.com - 01/08/2017, 13:29 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para jemaah umrah First Travel akan mendatangi kantor Kementerian Agama (Kemenag) menuntut kejelasan pengembalian dana umrah yang telah disetorkan.

Bahkan, mereka bakal mendatangi Istana Negara untuk meminta bantuan Presiden Joko Widodo menyelesaikan kisruh First Travel jika pihak manajemen tidak mengembalikan dana mereka.

"Kalau memang perusahaan ini tidak sanggup, kita tuntut negara karena lalai membiarkan adanya perusahaan seperti ini. Kalau Kemenag enggak bisa, kami ke Istana Negara. Masa negara tidak tanggung jawab hal ini," ujar salah satu calon jemaah umroh, Komar, di Kantor Cabang First Travel, Gedung GKM Green Tower, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Sejauh ini, beberapa jemaah telah berupaya menemui pemilik First Travel yakni, Andika Surachman untuk meminta kejelasan. Namun, jawaban pemilik tidak sesuai harapan.

"Kami beberapa sudah menemui, tetapi jawabannya normatif. Dia (pemilik) mengatakan sanggup buat mengembalikan dana jemaah," jelas Komar.

Hingga sekarang, para jemaah terus menunggu pihak First Travel untuk meminta klarifikasi. Para jemaah akan menunggu Duma sebagai penanggungjawab Kantor Cabang First Travel di Gedung GKM Green Tower, Jakarta.

Sebelumnya, OJK membekukan penawaran perjalanan umrah promo oleh PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel yang saat ini dipatok sebesar Rp 14,3 juta. Sedangkan biaya umrah yang ditetapkan oleh Kementerian Agama sekitar Rp 21 juta-Rp 22 juta.

First Travel menyubsidi jamaah dan merekrut jamaah baru untuk membiayai serta memberangkatkan jamaah yang sudah bayar terlebih dahulu.

Terkait kisruh yang terjadi, First Travel telah menyetujui untuk mengembalikan uang jemaah yang telah disetor. Namun, pengembalian uang tersebut memakan waktu 90 hari kerja.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com