Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gampang Muncul dan Tenggelam, Ini Kendala Industri Kecil Kita

Kompas.com - 01/08/2017, 16:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Barangkali anda sering bertanya-tanya, mengapa industri kecil bisa mudah muncul, namun mudah pula tenggelam. Badan Pusat Statistik (BPS) punya jawabannya.

Kepala BPS Suharyanto menuturkan, dari monitoring dan sensus ekonomi yang dilakukan BPS terhadap industri mikro dan kecil (IMK) ada sejumlah kendala yang kerap dihadapi pengusaha di lapangan.

"Perlu diketahui IMK itu buka tutupnya gampang sekali. Namanya juga usaha rumah tangga di bawah 19 orang," ujarnya di Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Ia menuturkan, kendala utama IMK adalah pemasaran. Dari monitoring BPS, diketahui banyak IMK yang memiliki produk yang berkualitas namun pemasarannya justru terbatas. Metode pemasaran IMK pun masih didominasi cara tradisonal.

Padahal menurut Suharyanto, banyak industri menengah besar (IMB) justru sudah memanfaatkan pemasaran secara online.

Selain pemasaran, IMK juga memiliki kendala klasik. Apa itu? modal.

Menurut BPS, permodalan begitu penting bagi IKM untuk bisa tumbuh dan mengembangkan usahanya sehingga bisa naik kelas ke kategori IMB.

"Kemudian sisi SDM juga perlu dibantu, biasanya mereka sudah bagus tapi misalnya furniture, desainnya perlu dibantu dari sisi desain," kata Suharyanto.

BPS mencatat, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil sebenar 2,50 persen pada kuartal II 2017.

Angka ini menurut BPS lebih kecil dibandingkan kuartal I 2017 yang mencapai 6,63 persen Adapun pertumbuhan produksi IMB justru melejit 4 persen pada kuartal II 2017.

Kenaikan itu didorong oleh naiknya industri logam, mesin, farmasi, hingga industri batang kimia.

Melihat kondisi itu, BPS berharap agar pemerintah mencurahkan keberpihakan kepada IMK. Sebab saat ini mayoritas pelaku usaha di Indonesia merupakan pelaku usaha IMK.

Kompas TV Tingkat “Melek” Umkm Pada Internet Masih Rendah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com