Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Mi Optimistis Bisa Jual 16 Miliar Bungkus Mi Instan Tahun Ini

Kompas.com - 02/08/2017, 11:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan mi instan tahun ini diproyeksi masih akan tumbuh. Kalangan pengusaha optimis target penjualan mi instan sebanyak 16 miliar bungkus akan tercapai karena permintaan masyarakat masih tinggi.

Bahan baku produksi mi juga tidak ada kendala. Walau sempat dihantui rasa was-was beberapa pekan lalu karena kelangkaan garam, namun kini pasokan sudah kembali normal seperti sebelumnya.

Optimisme terhadap penjualan mi instan juga dikatakan oleh Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Adhi S. Lukman. Menurutnya, target yang ditetapkan tahun ini masih masuk akal untuk dicapai.

Adhi menambahkan, salah satu pendorong peningkatan penjualan karena mi instan sudah menjadi alternatif kebutuhan makanan bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia.

"Perkiraan saya bisa mencapai target. Nggak ada masalah dan harga juga hampir nggak bergejolak karena memang mie instan itu sudah menjadi semi makanan pokok sehingga lebih stabil," ujar Adhi sebagaimana dikutip dari Kontan, Rabu (2/8/2017).

Sebelumnya, data survei Nielsen menunjukkan penjualan mi instan di Indonesia pada semester I 2017 mengalami penurunan sekitar 4 persen. Namun, penurunan penjualan di paruh pertama tahun ini tidak akan sampai mengubah target yang ditetapkan.

"Kalau lebih, mungkin tidak karena saya lihat pasarnya tidak terlalu baik untuk retail makanya semester I turun 4 persen. Saya kira bila penurunan 4 persen hingga 5 persen masih oke bisa mencapai target 16 miliar bungkus," ungkap Adhi.

Tambah varian

Gurihnya pasar mi instan ini membuat produsen berinovasi untuk mengeluarkan varian baru. Kepala Divisi Komunikasi PT Mayora Indah Tbk Sribugo Suratmo mengaku pihaknya akan mengeluarkan produk baru untuk mi flavour.

Namun Sribugo masih enggan membeberkan secara detail produk mi baru yang akan dikeluarkan oleh Mayora Indah tersebut. Direncanakan, produk baru itu akan mulai dipasarkan pada bulan ini. "Nanti peluncurannya baru di bulan Agustus," katanya.

Saat ini, terdapat 20 perusahaan produsen mi instan dari skala besar hingga kecil. Di antaranya, delapan produsen besar mi instan, yakni Indofood, Wings Food, Conscience Food, ABC, Jakarama Tama, Medco Group, Nissin, dan Delifood.

Sejauh ini pemimpin pasar mi instan masih dipegang Grup Salim, melalui PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, yang menguasai 72 persen dengan brand utama Indomie.

Awal tahun 2016, PT Mayora Indah Tbk juga masuk ke kancah bisnis makanan cepat saji ini dengan merilis Bakmi Mewah, mi instan premium yang menyasar segmen menengah-atas. Kini Bakmi Mewah bertarung melawan Indomie Real Meat dari Indofood.

Selama ini, Mayora bermain di pasar biskuit, kembang gula, wafer, cokelat, kopi, dan sereal. Meski begitu, bisnis mi instan berpeluang terus bertumbuh, lantaran ketersediaan bahan baku terigu, harga yang bagus, permintaan selalu tinggi.

Berita ini diambil dari kontan.co.id dengan judul: Porsi penjualan mi instan masih melar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com