Dia menambahkan, untuk bantuan petani garam telah diberikan pada sejumlah kelompok tani garam. Namun, dia tidak ingat jumlah detail kelompok petani garam itu.
“Saya pikir belasan kelompok sudah dibantu. Dari peralatannya hingga gubuk pembuatannya,” terangnya.
Untuk luas area, sambung Jafar, Aceh Utara bisa dijadikan salah satu pengembangan industri garam nasional. Setidaknya, delapan kecamatan dalam kabupaten itu memproduksi garam.
“Terbesar itu ada di Kecamatan Syamtalira Bayu, Kecamatan Dewantara, dan Kecamatan Seunuddon. Yang lainnya relatif kecil. Ini bisa dikembangkan lahannya,” ungkapnya.
Untuk bibit garam, sambung Jafar, sejumlah kelompok telah menggunakan bibit garam dari Madura, Jawa Timur. “Rendemannya lebih tinggi dan kualitasnya bagus,” terangnya.
Masalah lainnya, kata Jafar, yaitu pembuatan merk dagang, distribusi hingga meningkatkannya menjadi garam beryodium.
“Nah, kalau itu bukan di dinas saya. Tapi di dinas perindustrian. Dua dinas ini yang mengembangkan garam rakyat,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.