Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilang Pertamina Balikpapan Mulai Produksi Solar Baru Ramah Lingkungan

Kompas.com - 03/08/2017, 06:44 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Refinery Unit V PT Pertamina (Persero) di Balikpapan, Kalimantan Timur, mengembangkan bahan bakar diesel yang ramah lingkungan.

Solar yang dinamai Pertamina Dex High Quality (PertaDex HQ) ini mengandung sulfur maksimum 50 part per milion (ppm), yang diyakini membuat gas buang ke udara jadi tetap lebih bersih.

Karena keberhasilan pengembangan ini, Pertamina percaya diri untuk terus mengembangkan jenis BBM lainnya agar memenuhi kandungan sulfur sebagaimana standar Euro 4.

"Komitmen Pertamina untuk berinovasi menciptakan produk ramah lingkungan. Ke depan, Pertamina akan terus menyempurnakan kualitas produk agar memenuhi standar Euro 4 secara menyeluruh," kata Alicia Irzanova, Manager Komunikasi dan Perhubungan Pertamina Area Kalimantan, Rabu (2/8/2017).

PertaDex HQ sebenarnya pengembangan dari PertaDex yang sudah ada sebelumnya. Inovasi ini terwujud diawali pemetaan hingga uji coba, termasuk uji coba blending komponen skala laboratorium dan uji produksi di Juni 2017.

"Uji berlangsung di unit hydrocracker kilang dan CDU V. Sedangkan untuk produksi skala komersil telah dimulai pada bulan berikutnya, Juli," kata Alicia.

Inovasi berhasil menciptakan bahan bakar berkualitas tinggi. Disebut berkualitas tinggi lantaran solar yang dihasilkan memiliki Cetane Number minimal 53, yakni ukuran bagi bahan bakar yang diklaim membuat mesin lebih mudah dihidupkan dan pembakaran lebih cepat.

Selain itu, tarikan kompresi tinggi pada mesin akan lebih ringan, dan suara mesin jadi lebih halus.

Solar pun diproduksi massal. PertaDex HQ ini kemudian mulai disalurkan ke Terminal BBM Balikpapan melalui jalur pipa untuk kemudian dipasarkan ke konsumen mulai Rabu (2/8/2017).

Penyaluran produk PertaDex HQ dilakukan baik melalui sarana dan fasilitas perpipaan ke Terminal BBM Balikpapan, maupun dengan pengapalan untuk terminal-terminal BBM lainnya.

Solar baru ini memiliki peluang langsung diterima masyarakat. Pasalnya, PertaDex HQ dinilai sesuai dengan kendaraan diesel common rail injection system yang tumbuh subur di mana saja, seperti Toyota Innova, Fortuner, Hilux, Mitsubishi Pajero, Triton, Ford Ranger, Chevrolet Captiva, BMW Diesel, dan lainnya.

Common-rail injection merupakan metode injeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar dengan sistem penghasil tekanan yang ditempatkan terpisah dari injeksi itu sendiri. Sistem injeksi ini digunakan untuk efisiensi bahan bakar dan pengurangan emisi yang lebih baik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com