Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Susi: Kalau Saya Direshuffle...

Kompas.com - 04/08/2017, 09:04 WIB
|
EditorAprillia Ika

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjawab kabar Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan me-reshuffle dirinya dari Kabinet Kerja. Apa yang akan dilakukan Susi, jika Jokowi benar-benar me-reshuffle dirinya?

"Kalau misalnya saya di-reshuffle, ya saya (akan) continue with my own life," kata Susi, dalam acara "Rosi" yang ditayangkan di Kompas TV, Kamis (3/8/2017) malam.

Susi menjelaskan, secara pribadi, dia lebih senang ketika bekerja untuk keluarganya. Sebab dia memiliki banyak waktu untuk berkumpul dan dekat dengan keluarga.

Meski demikian, di satu sisi, ada panggilan jiwa Susi untuk dapat memberikan sesuatu bagi Indonesia. Kini, lanjut dia, masyarakat Indonesia dapat melihat hasil kinerjanya selama ini.

"Nilai tukar nelayan naik, kedaulatan di tangan kita. Saya pikir saya juga punya kebanggaan yang tidak bisa dibeli oleh uang, oleh whatever, cannot buy that," kata Susi.

Adapun Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti disebut-sebut sebagai salah satu menteri yang akan direshuffle oleh Presiden Jokowi. (Baca: Isu Reshuffle, Susi Akan Bertahan jika Presiden Masih Menginginkannya)

Selain itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan juga menyebutkan ada kekuatan kartel besar yang ingin mengganti posisi Susi dari jajaran menteri di Kabinet Kerja.

Salah satu pihak yang ingin Susi dicopot dari jabatannya adalah selompok nelayan di Pantai Utara Jawa.

Beberapa waktu lalu, mereka berunjuk rasa mendesak Jokowi mencopot Susi karena melarang nelayan menggunakan cantrang saat menangkap ikan.

"Goyangan" dari kelompok nelayan kepada Susi ini muncul di tengah hangat-hangatnya isu perombakan kabinet alias reshuffle, tepatnya pertengahan Juli 2017.

Padahal, nelayan telah diberi waktu untuk tetap menggunakan cantrang hingga Desember 2017.

Selama itu, nelayan juga diberikan waktu untuk mengganti cantrang dengan alat tangkap jenis lain yang lebih ramah lingkungan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+