Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyeberang Pulau, Meraup Rezeki dari HUT RI

Kompas.com - 05/08/2017, 07:00 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Uus Usman, duduk santai di depan Pendopo Bupati Aceh Utara, Jalan Merdeka Utama, Kota Lhokseumawe, Jumat (4/8/2017). Tubuhnya bersandar di pohon angsana, sesekali matanya awas melihat pengendara yang menepi ke sisi kiri jalan.

Enam hari lalu, pria yang akrab disapa Uus ini tiba di Kota Lhokseumawe. Dia menempuh jalan darat dari Garut, Jawa Barat ke Lhokseumawe. Naik bus selama enam hari enam malam bersama enam temannya.

Masing-masing mereka membawa satu karung kain berwarna merah dan putih. Sebagian dijahit dalam bentuk bendera, yang lainnya dalam bentuk umul-umbul, dan aneka model lainnya. Ada yang polos dan ada pula yang dihiasi burung Garuda.

Uus, baru kali ini berdagang di Aceh. Sebelumnya, dia memilih berjualan sekitar Provinsi Jawa Barat. “Kata kawan-kawan, jualan kemari lebih untung. Lakunya banyak,” kata Uus.

Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 72 pada 17 Agustus 2018 membawa berkah tersendiri bagi orang seperti Uus. Pria berambut ikal itu berencana selama dua pekan berada di Lhokseumawe. Lalu, apa kesannya sebelum berangkat ke Aceh

“Agak takut juga. Dulu kan Aceh perang ya. Harap-harap cemas juga saya,” terangnya sambil tersenyum dengan dialek Sunda. Namun, ketika tiba di Aceh, kecemasannya buyar.

“Bahkan polisi cerita ke saya, tidak perlu takut. Sudah sangat aman kok. Itu juga yang saya rasakan,” terangnya.

Dia indekos di Jalan Samudera, Kota Lhokseumawe. Sebulan biaya kos sebesar Rp 700.000. “Harga itu masih cukuplah kami ambil dari harga jual bendera,” katanya.

Hari itu, baru beberapa umbul-umbul yang laku terjual. “Ini baru laku 300 rebu,” sebutnya. Harga jual pun variatif dari Rp 10.000-Rp 150.000 per lembar. Tergantung ukurannya.

“Tidak tentu juga lakunya berapa. Kadang banyak, kadang tidak. Tapi masih untunglah. Cukup buat makan dan bawa untuk keluarga di Garut,” katanya.

Sejak pagi hingga sore dia berjualan. Dalam sehari terkadang dia memproleh untung Rp 500.000.

Matahari merangkak naik. Uus menegak air mineral yang dibawahnya. Matanya tetap nanar ke pengendara jalan. Sejurus kemudian dia bergegas meninggalkan lapak berjualan. Menuju masjid untuk shalat Jumat.

“Sangat aman. Dagangan tidak perlu dijaga juga nggak hilang,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com