Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Sepeda United Bike Diekspor ke Spanyol Senilai 852.000 Dollar AS

Kompas.com - 05/08/2017, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perdagangan memfasilitasi penandatanganan kontrak dagang antara produsen sepeda PT Terang Dunia Internusa dengan importir sepeda asal Spanyol pada misi pembelian yang berlangsung kemarin, Rabu (2/8/2017).

Penandatanganan ini berlangsung di PT Terang Dunia, Citeureup, Bogor, Jawa Barat.

"Sebanyak 10.000 unit sepeda senilai 852.000 dollar AS akan diekspor ke Spanyol secara berkala mulai Agustus 2017 sampai dengan Agustus 2018," jelas Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Tuti Prahastuti melalui keterangannya. 

Menurut Tuti, produk sepeda yang diproduksi oleh PT Terang Dunia Internusa sudah sesuai dengan preferensi konsumen di Spanyol dan Eropa.

"Hal ini yang menjadikan pertimbangan buyer untuk mengimpor sepeda dari Indonesia," ujarnya.

Tuti menegaskan bahwa kepercayaan importir asal Spanyol untuk mengimpor produk sepeda dari Indonesia ini merupakan bukti bahwa produk sepeda Indonesia memiliki daya saing global, karena mampu bersaing dengan negara produsen sepeda lainnya di pasar dunia.

PT Terang Dunia Internusa merupakan salah satu dari banyak produsen produk sepeda yang menggunakan merek dagang United Bike. PT Terang Dunia Internusa berlokasi di Kawasan Industri Beranta, Citeureup, Bogor, dengan kapasitas produksi mencapai satu juta unit sepeda per tahun.

PT Terang Dunia Internusa juga telah mengekspor berbagai jenis produknya ke beberapa negara di Eropa seperti Italia, Denmark, dan Spanyol. Adapun jenis produk sepeda yang diekspor seperti kids bike, city bike, mountain bike, folding bike, dan tandem bike.

Tuti menyampaikan, di berbagai negara terutama wilayah Eropa sedang terjadi maraknya isu ramah lingkungan yang dapat menjadi peluang bagi ekspor produk Indonesia.

"Isu lingkungan menjadi peluang dan membuka kesempatan bagi industri produk sepeda Indonesia untuk lebih menggiatkan produksi yang dapat meningkatkan ekspor Indonesia," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Barcelona, Rizky Pratama menjelaskan bahwa program misi pembelian merupakan program yang efektif untuk meningkatkan ekspor.

“Dengan skema door to door seperti misi pembelian ini, program peningkatan ekspor akan lebih mudah terukur dan importir bisa mendapatkan informasi pasar, serta karakteristik konsumen yang tepat untuk memasarkan produknya,” kata Rizky.


Indonesia berada di posisi ke-33 sebagai negara asal impor Spanyol. Total nilai ekspor produk nonmigas pada tahun 2016 tercatat sebesar 1,5 miliar dollar AS. Meskipun pada periode 2012-2015 tren ekspor menurun sebesar 7,14 persen, pada periode 2015-2016 mulai meningkat sebesar 6,61 persen.

Sedangkan pada periode Januari-Mei 2017 ekspor produk nonmigas ke Spanyol mencapai 884,95 juta dollar AS. Nilai ini meningkat 36,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 649,90 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com