Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diinvestasikan Sejak 1963, Dana Haji Malaysia Rambah Berbagai Negara

Kompas.com - 07/08/2017, 09:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelolaan dana haji Indonesia untuk Investasi tertinggal jauh dari Malaysia. Negeri Jiran itu bahkan sudah mengivestasikan dana hajinya sejak 1963.

Sekarang, investasi dana haji Malaysia tidak hanya di dalam negeri, namun sudah merambah ke sejumlah negara lain yaitu Australia, Singapura, Hongkong, Indonesia, hingga Korea Selatan.

"Jadi mereka sudah diinvestasikan dana hajinya dimana-mana," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Bojonegoro dalam acara diskusi akhir pekan lalu.

Lembaga Tabung Haji Malaysia (LTHM) menyasar investasi dana haji Malaysia di sektor-sektor yang menguntungkan, berkelanjutan, kompetitif, dan memiliki tingkat risiko yang wajar di lihat dari kondisi pasar.

Di dalam negerinya misalnya, dana haji diinvestasikan ke berbagai sektor mulai perdagangan dan jasa, keuangan, perkebunan, kelistrikan, hingga perumahan. Bahkan LTHM sudah memiliki beberapa anak perusahaan.

Saat ini aset bersih LTHM sudah mencapai 59,5 miliar ringgit, atau sekitar Rp 180 triliun. Setiap tahun, keuntungan investasi dana hajinya mencapai Rp 8 triliun.

Berkat investasi dana haji, Malaysia mampu meringankan separuh dari biaya haji yang wajib dibayar oleh jamaah hajinya dari 19.550 ringgit (Rp 60 juta) menjadi 9.980 ringgit (Rp 30 juta).

Sementara itu, saldo dana haji Indonesia Rp 96 triliun dan dana abadi umat mencapai Rp 3 triliun. Total saldo dana haji yang terkumpul sebesar Rp 99 triliun. Namun dari total dana itu, sebesar Rp 62,6 triliun justru masih disimpan dalam deposito di perbankan syariah.

Hanya Rp 36,7 triliun yang diinvestasikan di Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Oleh karena itu, pemerintah sedang berupaya mendorong agar dana haji bisa diinvestasikan secara optimal, termasuk merambah sektor infrastruktur memulai obligasi syariah atau sukuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com