Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Bagi Tips Aman Top Up E-Toll di Gerbang Tol

Kompas.com - 07/08/2017, 11:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan lalu sempat beredar kabar di media sosial terkait terjadinya gangguan pada saat isi ulang (top up) kartu uang elektronik e-toll di gerbang tol Pondok Ranji, Tangerang Selatan.

Seorang pengguna menyatakan kartu e-toll yang diisi ulang di gerbang tol tak bertambah saldonya.

Terkait hal tersebut, Direktur Digital Banking & Technology PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rico Usthavia Frans menyatakan, pihaknya sudah menyelidik kabar terjadinya kegagalan dalam pengisian ulang uang elektronik yang dialami pengguna jalan tol. Adapun permasalahan tersebut sudah diselesaikan.

"Sudah diinvestigasi dan clear (selesai) di sisi Bank Mandiri. Top up berhasil dan transaksi ter-record (terekam) dengan baik di kartu," ungkap Rico ketika dikonfirmasi Kompas.com, akhir pekan lalu.

Rico menyatakan, dari sisi top up tidak terjadi permasalahan sama sekali. Kartu yang diisi ulang oleh pengguna saldonya bertambah sesuai jumlah uang yang disetorkan.

Agar hal ini tidak terjadi lagi di kemudian hari oleh pengguna lainnya, Rico memberikan tips kepada pengguna. (Baca: Jasa Marga Jelaskan Kasus Top Up E-Toll di GT Pondok Ranji)

Ia menyatakan, apabila pengguna memiliki lebih dari satu kartu uang elektronik, tak ada salahnya diberi nama atau penanda lainnya.

Tujuannya adalah agar kartu tidak mudah tertukar. Penanda juga bisa berupa stiker, imbuh Rico.

"Sebaiknya kartu e-toll diberi stiker supaya tidak mudah ditukar. Kasih stiker apa saja, yang penting gampang diidentifikasi," tutur Rico.

Selain itu, tips lain yang diberikan Rico adalah pengguna dapat membeli kartu uang elektronik edisi khusus.

Dengan demikian, kartu ini memiliki ciri tersendiri dan berbeda dengan kartu uang elektronik reguler.

Secara terpisah, Direktur Utama Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) Ricky Distawardhana mengungkapkan pihaknya masih menyelidiki masalah ini.

Dari informasi sementara yang dihimpun, pihaknya mendapati nomor kartu e-toll yang dikomplain pengendara berbeda dengan kartu e-toll yang terekam isi ulang melalui bukti transaksi.

Dari rekaman kamera CCTV di gardu tol, petugas top up sebesar Rp 200.000 dan transaksi tol sebesar Rp 12.500 berikut bukti struk tanda terima dan transaksi dengan nomor kartu e-toll card berakhiran 8280.

"Pemakai jalan saat komplain bawa struk tanda terima nomor kartu 8280 tapi fisik kartu yang dibawa dengan nomor berakhiran 1561," ucap Ricky.

Kompas TV Pengguna E-Money Dapat Diskon Saat Mudik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com