NATUNA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak masyarakat Natuna Kepulauan Riau (Kepri) untuk berikrar bersama menjadikan laut sebagai beranda depan rumah masing-masing.
"Saya ingin mulai hari ini masyarakat Natuna menjadikan laut sebagai beranda rumah. Kita bikin semboyan 'laut beranda kita'. Saya mau Natuna menjadi pelopor yang menjadikan laut sebagai beranda. Nanti kita juga akan kita gelorakan di pulau-pulau lain," kata Menteri Susi di hadapan para nelayan dan pemangku kepentingan sektor perikanan di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Teluk Lampa Natuna Kepri Senin (7/8/2017).
Dalam kesempatan itu, secara simbolik Menteri Susi menyerahkan bantuan kepada para nelayan dalam bentuk klaim asuransi nelayan, kapal ikan, dan alat tangkap ikan senilai total Rp 7 miliar.
Menteri Susi mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan Indonesia sebagai poros maritim dunia dan laut sebagai masa depan Indonesia.
Seiring itu, pemerintah memperkuat pertahanan dan memprioritaskan pembangunan di pulau-pulau terdepan Indonesia, salah satunya Natuna yang menjadi pulau terdepan di kawasan utara Indonesia.
Menurut Susi, keinginan Presiden menjadikan laut sebagai masa depan bangsa harus dijadikan momentum oleh masyarakat Natuna untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Sebab, masyarakat Natuna lebih menggantungkan hidup pada laut ketimbang daratan. Banyak masyarakat Natuna yang berprofesi sebagai nelayan.
"Jadi, bagi masyarakat Natuna, sudah jelas laut adalah masa depan anak cucu. Karena itu masyarakat Natuna sudah seharusnya tidak memunggungi laut," kata Susi.
Susi pun mengajak masyarakat Natuna untuk mengubah posisi beranda rumah yang selama ini menghadap jalan menjadi menghadap laut.
"Dengan menjadikan laut sebagai beranda depan, maka kita pasti akan selalu menjaga kebersihannya. Perilaku membuang sampah plastik ke laut kita harapkan akan hilang," kata Susi
Susi juga mengingatkan agar nelayan tak lagi menggunakan bom dan sianida untuk menangkap ikan.
Penangkapan ikan yang merusak alam (destruktif fishing), menurut Susi hanya akan membuat sumber daya ikan tidak lestari. Dampaknya, anak cucu di kemudian tak bisa lagi menggantungkan hidup dari laut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.