PHNOM PENH, KOMPAS.com - Kamboja akan meminta Jepang untuk berinvestasi sebesar 800 juta dollar AS dalam proyek sistem kereta layang atau skytrain di ibukota Phnom Penh. Hal ini diungkapkan oleh Perdana Menteri Hun Sen dalam kunjungannya ke Tokyo.
Mengutip Reuters, Selasa (8/8/2017), infrastruktur yang tidak memadai, khususnya di kawasan pedesaan telah membuat investor cenderung enggan berinvestasi di Kamboja. Negara tersebut adalah salah satu negara termiskin di dunia.
Dalam akun Facebook pribadinya, Hun Sen menyatakan skytrain tersebut akan menghubungkan ibukota dengan bandara internasional.
"Saat ini, banyak investor Jepang yang berminat untuk investasi di Kamboja," ujar Hun Sen.
Menurut dia, Jepang dan Kamboja juga akan menandatangani perjanjian bilateral usai bertemu dengan Perdana Menteri Shinzo Abe.
Pada tahun 2016 lalu, perdagangan antara Jepang dengan Kamboja bernilai 1,3 miliar dollar AS. Meskipun China mendominasi lanskap investasi di Kamboja, namun Jepang dipandang sebagai pemain penting juga dan merupakan investor ketiga terbesar di Kamboja.
Sejak 1992, Jepang juga memberikan bantuan dalam jumlah besar bagi Kamboja. Jepang telah memberikan lebih dari 2 miliar dollar AS dalam program bantuan pengembangan resmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.