Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sah, Raline Shah Diangkat Jadi Komisaris Independen AirAsia Indonesia

Kompas.com - 08/08/2017, 12:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - AirAsia Indonesia menyatakan aktris Raline Shah diangkat oleh pemegang saham menjadi komisaris independen.

Hal itu diungkapkan oleh CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan kepada Kompas.com saat ditanya mengenai pengangkatan artis kelahiran Jakarta 4 Maret 1984 itu dalam jajaran manajemen maskapai.

"Sebenarnya bukan direktur, tetapi komisaris independen. Kalau di luar negeri, komisaris kan disebutnya director," kata Dendy kepada Kompas.com Selasa (8/8/2017).

Menurut Dendy, keterangan resmi dari AirAsia Indonesia akan dirilis sore hari ini. Termasuk alasan pemegang saham mengangkat artis peran itu.

Penjelasan ini sekaligus meluruskan kabar yang sebelumnya beredar bahwa Raline Shah akan diangkat menjadi direktur AirAsia Indonesia.

(Baca: Raline Shah Diangkat Jadi Direktur AirAsia?)

Munculnya kabar ini seiring dengan postingan bos AirAsia Toni Fernandes yang menyebut bahwa AirAsia Indonesia memiliki direktur baru, yakni Raline Shah.

"Our new director in AirAsia Indonesia @ralineshah. Smart creative humble. A real coup readying our company for IPO," tulis Fernandes dalam keterangan fotonya.

 

Our new director in Airasia Indonesia @ralineshah . Smart creative humble . A real coup readying our company for IPO .

A post shared by Tony Fernandes (@tonyfernandes) on Aug 7, 2017 at 1:55am PDT

Mengutip Wikipedia, Raline Shah lahir di Jakarta, 4 Maret 1984. Dia merupakan seorang aktris dan model berkebangsaan Indonesia. Tinggal dan besar di Medan, Raline Shah dikenal ketika menjadi salah satu dari finalis Puteri Indonesia 2008 dan menjadi puteri terfavorit.

Raline juga menempuh pendidikan tinggi di National University of Singapore (NUS). Ia mengambil jurusan ilmu politik dengan gelar BA.

IPO 2017

Tony Fernandes pekan ini mengatakan akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) atas saham Indonesia AirAsia pada tahun 2017.

"IPO kami berharap bisa dilakukan tahun ini. Rencana IPO tergantung dari pertumbuhan Air Asia Indonesia," ujar Tony seusai acara penyambutan penerbangan perdana Air Asia Jakarta - Makau di Terminal 2D Bandara Soekarno Hatta, Senin (7/8/2017).

Ia mengatakan pelepasan saham AirAsia Indonesia ke lantai bursa mempertimbangkan pada sejumlah faktor seperti kondisi kondisi pasar. Tony menolak untuk menjelaskan proses yang akan dilakukan dalam IPO itu.

Namun dia menyebutkan dana yang diperoleh dari pelepasan saham di bursa akan digunakan untuk menambah armada.

"Membeli tambahan pesawat pada dasarnya investasi di destinasi baru," ujarnya.

Air Asia akan mendatangkan hingga delapan pesawat baru bertipe Airbus 320 hingga akhir tahun 2017. Tiga diantaranya akan digunakan Indonesia Air Asia X untuk rute internasional.

Dalam sebuah laporan yang dirilis CIMB dan dikutip dari CNBC, Selasa (1/8/2017), AirAsia ingin memusatkan bisnisnya di Malaysia di bawah satu payung besar. Saat ini, AirAsia memiliki unit bisnis di Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, dan beberapa negara lainnya di luar Asia Tenggara.

Tujuan penyatuan bisnis ini adalah agar dapat go public alias melantai di bursa saham dengan perusahaan holding baru. CEO AirAsia mengumumkan rencana konsolidasi ini ketika metrik bisnis maskapai tersebut tengah kuat.

"Kami sedang dalam posisi yang fantastis. Saat ini faktor-faktor pertumbuhan sangat tinggi, bisnis dalam kondisi baik dan kami akan membeli 29 pesawat tahun ini," ujar Fernandes beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com