Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Uang Venezuela Bergejolak, Harga-harga Barang Melambung

Kompas.com - 10/08/2017, 13:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

CARACAS, KOMPAS.com - Pergerakan ekstrim nilai tukar mata uang Venezuela, bolivar, membuat para pemilik toko di negeri yang terhantam krisis tersebut memberikan labeh harga tinggi pada barang-barang yang mereka jual.

Pekan lalu, nilai tukar bolivar turun 70 persen di pasar gelap, menyitir berita di DolarToday, website asal AS yang mencatat rerata mata uang di pasar gelap.

Nilai tukar bolivar kembali menguat ke level 10.387 bolivar per dollar AS, namun harga-harga produk impor sudah naik. Warha Venezuela pun kesulitan membeli aneka kebutuhannya.

"Bagaimana mungkin membeli nasi beberapa hari lalu 8.000 bolivar, yang mana itu sudah mahal. Sekarang jadi 17.000 bolivar," kata Senovia Gonzalez, ibu rumah tangga berusia 64 tahun yang ikut antri membeli makanan di Paraguana, dekat Karibia.

(Baca: Juli 2017, Inflasi Venezuela Tembus 248,6 Persen)

Upah minimum di Venezuela hanya sebesar 97.531 bolivar atau bahkan tidak mencapai 1 dollar AS per hari jika dikalikan dengan nilai tukar paralel. Upah di Venezuela merupakan yang terendah di Amerika Latin di bawah pemerintahan Nicolas Maduro.

Maduro sendiri, dengan pemerintahan sosialisnya yang kurang populer, membagikan 153.000 bolivar untuk tiket makanan. Pemerintahan Maduro juga berupaya mendenda penjual yang menaikkan harga. Tapi di tengah krisis, dan inflasi hingga 3 digit, strategi tersebut sia-sia. Apalagi di masa resesi, pangan dan obat-obatan sangat terbatas.

"Jika kami tidak menaikkan harga maka kami akan tutup, memecat pegawai, bekerja untuk orang lain, atau meninggalkan negara ini," kata Victor Moreno, pemilik toko kebutuhan rumah tangga di Paraguana.

Sebelumnya, parlemen oposisi mengatakan bahwa inflasi di Venezuela mencapai 248,6 persen dalam tujuh bulan pertama di 2017.

(Baca: Selangkah Lagi, Negara Kaya Minyak Venezuela Menuju Default)

Namun Bank Sentral Venezuela belum memberikan publikasi resmi mengenai inflasi negara ini sejak dua tahun silam ketika krisis mulai memburuk.

Banyak warga Venezuela khawatir pada semakin buruknya nilai tukar bolivar yang sudah turun 99 persen dari nilainya dalam tiga tahun.

Pasar Gelap

Dengan menipisnya cadangan dolar pemerintah untuk mengontrol nilai tukar mata uang bolivar, banyak kegiatan impor dilakukan di pasar gelap menggunakan rerata mata uang di pasar gelap.

Dalam paruh pertama tahun ini, sebanyak 25 persen impor oleh perusahaan swasta menggunakan jasa pasar gelap, menurut konsultan lokal Ecoanalitica.

Artinya, harga di Venezuela lebih sensitif untuk berubah di pasar gelap. "Harga-harga yang ada, mencerminkan perubahan yang sangat agresif," kata kepala Ecoanalitica, Asdrubal Oliveros.

"Jika bolivar kemudian menguat, semua tahu bahwa penguatan itu bukan untuk jangka waktu lama," tambahnya.

Kompas TV Massa yang tak tahan dengan krisis ekonomi menyalahkan Presiden Nicolas Maduro atas situasi yang serba sulit di Venezuela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com