Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Hijab Bermodal Uang Saku, Omzet Dara Cantik Ini Kini Rp 35 Juta per Bulan

Kompas.com - 11/08/2017, 06:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Membangun bisnis hingga memiliki pendapatan yang besar dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang, menjadi harapan dan keinginan dari pelaku usaha. Tidak terkecuali bagi Intan Hapsari (24).

Dara cantik lulusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten ini, kini tengah menikmati menjalankan bisnis jual beli hijab dengan merek Agniya. 

Intan mampu memproduksi hijab 2.000 pieces (pcs) dalam satu bulan produksi dengan menggunakan konveksi dan penjahit sendiri. 

Tidak heran jika pada Lebaran kemarin, ia mampu meraih omzet hingga Rp 48 juta, dengan penjualan hingga 5.000 pcs. 

Bagaimana kisah Intan meraih suksesnya? Intan berkisah, awal perjalan bisnisnya dimulai semasa dirinya masih menempuh dunia pendidikan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten beberapa waktu lalu.

(Baca: Berkat Rumah Makan, Omzet Pak Gembus Capai Rp 14 Miliar Per Bulan)

 

Menurut Intan, saat mengenyam bangku kuliah dirinya mendapatkan uang saku dari orang tuanya untuk keperluan kuliah dan biaya hidup semasa kuliah.

"Awal mula saya usaha hijab itu saat saya kuliah di Serang Banten, saya dikasih uang saku bulanan dan merasa sayang ketika melihat uang saku didiamkan saja enggak digunain," ungkap Intan saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu malam (9/8/2017).

Akibat rasa sayang pada uang saku tersebut, Intan tercetus ide untuk menggunakan sebagian uang sakunya untuk menjalankan bisnis hijab dari nol.

Ia bercerita, sempat terlintas dalam pikirannya gengsi menjalankan usaha. Ia juga pernah merasa ragu untuk memulai usaha, karena takut pandangan negatif dari rekan-rekan sejawat yang menilai "jadi mahasiswa kok dagang".

"Dulu modal awal usaha itu Rp 250.000. Saya memilih bisnis hijab karena modal awalnya tidak terlalu besar, dan produk hijab banyak digunakan oleh wanita maupun mahasiswa di kampus dan itu menjadi peluang usaha buat saya," papar Intan.

Pada tahap awal Intan menjalankan usahanya belum mampu memproduksi hijab secara mandiri karena keterbatasan modal dan kendala lainnya. Hingga akhirnya, ia mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui Program Wirausaha Pemula (WP) Kementerian Koperasi dan UKM.

"Dapat informasi dari kakak bahwa Kementerian Koperasi dan UKM buka program wirausaha pemula pada tahun 2014 kemudian saya kirim proposal dan terpilih mendapatkan biaya Rp 14 juta," ujar Intan.

Intan pun mendapatkan dana segar untuk mengembangkan usahanya. Dia kemudian melabeli usahanya dengan merek "Agniya" dan melakukan produksi secara mandiri.

"Saya menjalankan usaha dengan apa yang saya suka artinya tantangannya capeknya, lelahnya dan saya happy aja. Kalau lagi suntuk, lagi jenuh, kebahagiaan saya adalah produksi (hijab)," jelasnya.

Kini Intan mampu memproduksi hijab 2.000 pcs hijab dalam satu bulan produksi dengan menggunakan konveksi dan penjahit sendiri.

Dara kelahiran Jakarta, 13 Mei 1993 ini tak menjelaskan saat ini berapa perkerja atau penjahit yang bekerja sama dengan Agniya.

"Dari awal pembelinya hanya teman-teman kuliah atau teman-teman dekat saja, paling satu bulan lakunya 12 pcs, kemudian naik 17 pcs dan naik lagi menjadi 20 pcs dan sampai sekarang naik sampai ribuan per bulan, Lebaran kemarin bisa sampai 5.000 pcs dan keuntungan Rp 48 juta," kata Intan.

Menurunt Intan, peningkatan penjualan disebabkan oleh strategi yang dirinya terapkan dengan pemasaran online dan menggandeng reseller di berbagai kota, antara lain di Cilegon, Rangkasbitung, Serang, Serpong, Bogor, Bekasi, bahkan di Pontianak.

"Sekarang menjalin kerja sama dengan banyak reseller dan juga memiliki penjahit sendiri. Sekarang paling sedikit omzetnya Rp 29 juta per bulan, selebihnya stabil diangka Rp 30 sampai 35 juta," ungkap Intan.

Namun demikian, saat ini Intan tak merasa berpuas diri atas pencapaian usaha yang telah dirinya geluti sejak masa kuliah. Intan berniat menembangkan usahanya dengan membuka gerai atau toko hijab secara offline.

Intan percaya, dengan menjalankan usaha dirinya dapat memberikan kontribusi kepada banyak orang mulai dari reseller, hingga penjahit yang bekerja sama dengan Agniya. 

Kompas TV Tingkat “Melek” Umkm Pada Internet Masih Rendah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com