Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips agar Terhindar dari Tipu-Tipu Promo Umrah Murah

Kompas.com - 11/08/2017, 07:04 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Siapa yang tak ingin pergi umrah dengan biaya super murah? Setiap jemaah pasti menginginkannya, bukan?

Namun, cobalah untuk selalu hati-hati dan jeli pada hal-hal berbau "murah". Sebab bisa jadi promo biaya umrah super murah merupakan praktik penipuan.

Coba tengok kasus agen perjalanan PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel). Ribuan calon jemaah yang sudah membayar biaya umrah super murah justru tak bisa berangkat menjalankan ibadah umrah ke tanah suci.

Sudah selayaknya kasus yang terjadi kepada ribuan calon jemaah umrah yang mendaftar melalui biro perjalanan yang diduga melakukan penipuan itu jadi pelajaran berharga.

Nah, Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan In-Bound Indonesia (Asphurindo) memberikan beberapa tips agar calon jemaah umrah terhindar dari praktik penipuan yang memanfatkan promo umrah murah.

(Baca: Utak Atik Biaya Umrah Murah)

 

1. Skeptis

Mulailah dari meragukan setiap tawaran promo umrah murah yang datang. Apalagi, bila biaya yang ditawarkan jauh lebih murah dari biaya wajar berangkat umrah sekitar Rp 20 juta-an.

"Jangan langsung percaya promo umrah itu (super murah) deh," ujar Ketua Asphurindo Syam Resfiadi di Tangerang, Kamis (10/8/2017).

Bila ada biro perjalanan menawarkan biaya umrah di bawah batas wajar, maka teliti lebih dulu komponen harga apa saja yang membuat biaya umrah bisa lebih murah.

Misalnya harga tiket pesawat, biaya penginapan, transportasi dan sebagainya.  Pastikan biaya umrah tetap wajar dan masuk akal. Bila sudah tidak masuk akal, maka pilihan terbaik adalah menolaknya.

2. Hindari Tawaran Individu

Tawaran pergi umrah dengan biaya murah bisa datang dari mana saja. Termasuk tetangga, rekan kerja, atau bahkan keluarga. Namun cobalah untuk menghindari promo individu secara door to door semacam ini.

Asphurindo menyarankan agar masyarakat datang langsung ke kantor agen perjalanan atau asosiasi penyelenggara umrah untuk meminta penjelasan lengkap promo umrah murah yang ditawarkan.

(Baca: Gandeng Citilink, Asphurindo Luncurkan Paket Umrah Rp 16 Jutaan)

 

Kenapa? Karena masyarakat bisa memastikan dan mengatahui langsung promo umrah tersebut. Kalaupun terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat tahu ke mana harus menuntut pertanggung jawabannya.

3. Cek Izin dan Rekam Jejak

Jangan langsung tergiur dengan biaya murah yang ditawarkan agen perjalanan umrah. Cek dengan teliti apakah biro perjalanan itu sudah memiliki izin atau belum dari Kementerian Agama (Kemenag).

Saat ini, bisnis travel umrah masih menjanjikan keuntungan besar. Hal ini membuat banyak perusahaan biro perjalanan travel umrah tumbuh bak jamur di musim hujan.

Namun perlu dicatat, tidak semua biro itu punya izin resmi dari Kemenag. Oleh karena itu, pengecekan izin mutlak dilakukan termasuk rekam jejaknya.

Cek pula asosiasi penyelenggara haji atau umrah tempat biro perjalanan tersebut bernaung. Dari sana, carilah informasi seputar biro perjalanan tersebut.

Hindari menerima tawaran umrah murah dari biro perjalanan yang bermasalah. Misalnya biro perjalanan yang kerap batal memberangkatkan calon jamaah dengan alasan tertentu.

4. Unduh Umrah Cerdas

Perkembangan teknologi membuat segalanya menjadi lebih praktis. Kini, tak perlu bingung mencari berbagai informasi seputar umrah semua bisa didapatkan atau diketahui dari gadget masing-masing.

Cobalah untuk mengunduh aplikasi Umrah Cerdas di Google Play Store.

Melalui aplikasi yang diluncurkan Kemenag ini, calon jamaah umrah bisa mengecek jadwal keberangkatan, biro perjalanan legal, info kesehatan, hingga panduan doa manasik.

Bahkan, calon jamaah juga bisa membuat pengaduan kepada Kementerian Agama seputar penyelengaraan ibadah umrah melalui aplikasi tersebut.

"Sebelum menerima tawaran umrah murah, ketik nama bironya di aplikasi. Nanti bisa tahu (legal tidaknya biro perjalanan umrah tersebut)," kata Syam.

Kompas TV Penyidik Bareskrim Polri menangkap suami istri yang merupakan direktur PT First Anugrah Karya Wisata

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com