Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit BRI Sudah Terkoneksi dengan 10.000 Jaringan Kerja

Kompas.com - 11/08/2017, 09:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satelit BRIsat milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah terkoneksi dengan 10.000 jaringan kerja BRI.

Jaringan kerja itu antara lain jaringan konvensional (Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, BRI Unit dan Teras BRI), jaringan e-channel (ATM dan EDC) serta Teras BRI Kapal Bahtera Seva II dan III.

Direktur Digital Banking & Strategy BRI Indra Utoyo menjelaskan, BRI menargetkan pada bulan Oktober 2017 jumlah jaringan kerja BRI yang terkoneksi dengan BRIsat bertambah hingga mencapai 15.000.

"Saat ini kecepatan transfer data di Kantor Cabang dan BRI Unit yang sudah menggunakan satelit minimal 2 Mbps dari sebelumnya yang hanya sekitar 128 kbps, ini tentunya meningkatkan kecepatan layanan kepada nasabah,” kata Indra dalam pernyataan resmi, Jumat (11/8/2017).

(Baca: Setahun Beroperasi, Apa Kabar Satelit BRI?)

 

Hingga kini, imbuh dia, kinerja in orbit BRIsat sesuai parameter yang diharapkan, baik daya listrik Solar Cell, baterai, daya pancar serta bahan bakarnya.

Area layanan jaringan BRIsat dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia, seluruh wilayah Asia Tenggara, Jepang, Hong Kong dan pantai timur China.

BRIsat terdiri dari 45 transponder, di mana sebanyak 41 transponder dialokasikan untuk kepentingan BRI sedangkan 4 transponder lainnya telah diserahkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI selaku regulator.

Pada awal Juni 2017 lalu, Kemenkominfo telah menyerahkan keempat transponder tersebut kepada Mabes TNI, Polri, BIN, Bakamla dan Kemenkeu untuk mendukung optimalisasi kinerja Kementerian dan Lembaga Negara serta memberikan manfaat yang lebih strategis kepada Negara. Dari 41 transponder yang akan dipakai BRI, kini 30 transponder di antaranya telah terpakai.

“Kami targetkan di bulan Oktober 2017 seluruh 41 transponder telah terpakai seluruhnya,” jelas Indra.

BRIsat diluncurkan pada 19 Juni 2016 lalu dari Kourou, Guyana Perancis dan mengorbit geostationer di 150,5 derajat Bujur Timur.

Satelit ini dioperasikan langsung melalui Ground Control yang dibangun di Ragunan, Jakarta Selatan sekaligus difungsikan sebagai Primary Satellite Control Facility (PSCF) dan di Tabanan, Bali sebagai Backup Satellite Control Facility (BSCF).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com