SINGAPURA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Singapura mencapai 2,9 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II 2017. Angka ini melampaui proyeksi sebelumnya yang hanya mencapai 2,6 persen.
Mengutip CNBC, Jumat (11/8/2017), secara kuartalan ekonomi berekspansi sebesar 2,2 persen. Pun realisasi tersebut melampaui proyeksi sebelumnya sebesar 0,5 persen.
Ini didorong oleh meningkatnya sektor elektronik dan teknik presisi sejalan dengan kuatnya permintaan global atas perlengkapan semikonduktor dan pendukungnya.
Sektor jasa juga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal lalu, dengan pertumbuhan pada sektor keuangan dan asuransi mencapai 3,8 persen (yoy).
Sementara itu, segmen industri jasa lainnya tumbuh 3,1 persen (yoy). Sektor tersebut ditopang oleh pendidikan, kesehatan, dan hiburan.
(Baca: Singapura Siap Berikan Data Keuangan WNI ke Indonesia)
Secara keseluruhan, realisasi pertumbuhan ekonomi melampaui ekspektasi meski ada koreksi pada sektor manufaktur biomedikal, konstruksi dan akomodasi, serta jasa boga.
Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura merevisi kisaran proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2017 dari 1 sampai 3 persen menjadi 2 sampai 3 persen.
Menurut ekonom Asia di Capital Economics Gareth Leather, data ekonomi Singapura tersebut positif.
"Revisi estimasi pertumbuhan ekonomi menunjukkan perekonomian Singapura dalam kondisi yang lebih baik dari yang diperkirakan," jelas Leather.
Ke depan, meski ada kemungkinan kenaikan suku bunga acuan, outlook ekspor yang sehat berarti pertumbuhan ekonomi Singapura diperkirakan masih tetap sehat.
Namun demikian, menurut Leather, suku bunga yang lebih tinggi akan menciptakan masalah bagi segmen rumah tangga.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.