Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Umrah, Kerugian Calon Jemaah First Travel Mencapai Rp 500 Miliar

Kompas.com - 11/08/2017, 14:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan ribu jemaah PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel) terus mencari titik terang keberangkatan ibadah umrah melalui manajemen First Travel. Sementara yang lainnya juga menunggu kepastian pengembalian dananya.

Kabag Penum Mabes Polri Martinus Sitompul mengatakan, lantaran tak jadi berangkat umrah, total kerugian yang disebabkan dugaan penipuan oleh First Travel mencapai setengah triliun.

Hal itu berdasarkan laporan yang masuk ada sekitar 70.000 calon jemaah yang telah membayar kepada First Travel.

Dari situ, sekitar 35.000 orang masih menunggu diberangkatkan. Sehingga total kerugian mencapai Rp 500 miliar.

(Baca: Bos First Travel Ditangkap Polisi, Bagaimana Dana Calon Jamaah?)

"Masing-masing dari mereka setor Rp 14,3 juta. Itu saja ada yang menambah duit lagi dengan janji akan menyewa pesawat," ucapnya di Jakarta, Kamis (10/8/2017).

Atas banyaknya kerugian ini polisi pun menjanjikan akan menulusuri aliran dana. Pasalnya berdasar laporan korban dicurigai uang jemaah dipakai untuk kepentingan pribadi pemilik First Travel.

Seperti diketahui, polisi telah menetapkan Direktur Utama PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel) Andika Surachman dan Direktur Anniesa Desvitasari, sebagai tersangka.

Pasangan suami istri ini diduga melanggar Pasal 55 juncto Pasal 378 dan Pasal 372 KUHP tentang penipuan dan juga Undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang pelanggaran ITE. Lantas demi mengusut duit para calon jemaah, mereka akan dikejar pula dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). (Teodosius Domina)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "First travel rugikan calon jemaah Rp 500 miliar" pada Kamis (10/8/2017).

Kompas TV Penyidik Bareskrim Polri menangkap suami istri yang merupakan direktur PT First Anugrah Karya Wisata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com