JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengharapkan, kontribusi pasar modal Indonesia terhadap pembangunan infrastruktur bisa meningkat.
Menurutnya saat ini pembiayaan pembangunan infrastruktur nasional masih didominasi industri perbankan.
"Ke depan pasar modal ini harus mengambil bagian pembiayaan-pembiayaan untuk pembangunan. Saat ini pembiayaan jangka panjang masih dominan perbankan, tetapi cepat atau lambat kita harus coba," ujar Wimboh saat peringatan 40 tahun Bursa Efek Indonesia (BEI) di Main Hall BEI Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Wimboh menambahkan, saat ini negara sedang membutuhkan biaya yang besar dalam mengejar target pembangunan infrastruktur sehingga tidak bisa hanya mengandalkan pembiayaan perbankan maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Pembangunan kita saat ini membutuhkan biaya yang besar, pertanyaannya, berapa yang bisa dibiayai oleh pasar modal," tegasnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total penghimpunan dana (fundraising) melalui pasar modal pada sepanjang semester I 2017 mencapai Rp 143 triliun.
Angka itu setara dengan 86,66 persen dari total penghimpunan dana perbankan sepanjang tahun 2016.
"Sementara pembiayaan infrastruktur kita ribuan triliun sehingga ini masih jauh," papar Wimboh.
Menurutnya ke depan, pasar modal diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan Indonesia.
"Harapannya kami dari OJK, keberadaan pasar modal ini jadi betul-betul beri kontribusi optimal kepada pembangunan Indonesia yang sustainable, berkelanjutan, dan merata. Kata merata ini menjadi tantangan bagi kita semua," ujar Wimboh.
Dengan itu, dirinya bersama dengan Bursa Efek Indonesia akan selalu berusaha meningkatkan daya tarik pasar modal Indonesia agar investor percaya dan confident menanamkan investasinya di Indonesia.
"Agar emiten lebih banyak yang mengeluarkan surat utang dan lebih banyak untuk pembiayaan jangka panjang," jelasnya.
Turut hadir dalam acara peringatan 40 tahun Bursa Efek Indonesia, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen, Direktur Utama BEI Tito Sulistio, Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia Friderica Widyasari Dewi, dan jajaran direksi BEI.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.