Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Ingin Aramco Melantai di Bursa Saham New York

Kompas.com - 14/08/2017, 09:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi ingin perusahaan minyak terbesar di dunia Saudi Aramco untuk melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di bursa saham New York (NYSE).

Padahal, sejumlah penasihat finansial dan hukum lebih merekomendasikan bursa saham London.

Mengutip Reuters, Senin (14/8/2017), keputusan final mengenai di mana Aramco akan IPO berada di tangan Putra Mahkota Mohammad bin Salman. Ia memang yang bertanggung jawab atas kebijakan ekonomi dan energi Arab Saudi.

Pangeran Mohammad bisa saja memilih NYSE atas pertimbangan politis, mengingat hubungan antara Arab Saudi dengan AS. Selain itu, menurut seorang sumber, faktor finansial dan komersial juga bisa saja menjadi pertimbangan.

"Semua opsi masih dalam pertimbangan. Tidak ada persyarakatan waktu untuk keputusan definitif secara langsung," kata pihak Aramco.

Melepas 5 persen saham Aramco pada tahun 2018 mendatang adalah bagian dari Visi 2030. Ini adalah rencana ambisius reformasi ekonomi Arab Saudi untuk mendiersifikasi ekonomi negara tersebut sehingga tak hanya bergantung pada minyak.

Sejumlah penasihat merekomendasikan London sebagai tempat IPO Aramco di luar Arab Saudi. Hal ini dikarenakan IPO di AS akan mensyaratkan pengumuman informasi sensitif mengenai Aramco.

Namun demikian, salah seorang sumber yang merupakan pemain senior di industri menyatakan, NYSE kemungkinan menjadi opsi yang dipilih pemerintah Arab Saudi dan Pangeran Mohammad.

Akan tetapi, semua pihak masih menantikan keputusan pemegang saham. Selain NYSE dan London, Hong Kong juga kemungkinan menjadi pilihan yang dipertimbangkan.

IPO Aramco tersebut diprediksi akan menyedot dana puluhan miliar dollar AS yang akan diinvestasikan untuk membantu mengembangkan industri lainnya di Arab Saudi.

Hal lain yang hangat didiskusikan secara internal adalah mengenai nilai atau valuasi Aramco. Pangeran Mohammad pernah menyatakan IPO akan membuat valuasi Aramco minimal sebesar 2 triliun dollar AS.

Meski demikian, sejumlan analis memprediksi valuasi Aramco berkisar antara 1 triliun hingga 1,5 triliun dollar AS. Akan tetapi, valuasi Amramco bergantung pada harga minyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com