Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ABK Buang Sampah di Laut, Pelni Miliki SOP Tangani Sampah di Kapal

Kompas.com - 14/08/2017, 19:24 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) (Pelni) memiliki Standar Operasional dan Prosedur (SOP) tersendiri untuk menangani sampah di atas kapal yang dioperasikan. 

Manager Public Relation & CSR, Akhmad Sujadi mengatakan, sampah yang telah dihimpun di kapal tidak dibuang ke laut. Namun, dikumpulkan terlebih dahulu di dalam kapal.

"Jadi kita punya SOP pembuangan sampah. Sampah itu dihimpun oleh petugas di atas kapal dan dipisahkan antara sampah organik dan non organik," ujar Sujadi saat dihubungi, Senin (14/8/2017). 

Lanjut Sujadi, setelah sampai di salah satu pelabuhan sampah yang dihimpun akan diangkut menggunakan truk ke tempat pembuangan sampah. 

(Baca: Pelni Minta Maaf Terkait ABK Buang Sampah ke Laut)

Dalam hal ini, Pelni bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk pengangkutan sampah menggunakan truk ke tempat pembuangan sampah.

"Jadi kami bekerja sama dengan pemda di Jakarta, Semarang, dan kota yang pelabuhannya disinggahi kapal Pelni," jelas dia. 

Sujadi menegaskan, perseroan tidak pernah mengintruksikan kepada ABK untuk membuang sampah yang ada di kapal ke laut. 

"Jadi sekali lagi kami punya SOP, dan kami tidak ada instruksi pembuangan sampah ke laut," tegas dia. 

Sebelumnya, Pelni membenarkan perlakuan salah satu anak buah kapal (ABK) yang membuang sampah ke laut. 

Kejadian tersebut terjadi KM Bukit Raya dengan rute Tanjung Priok- Blinyu (Bangka)- Kijang (Bintan)- letung-Tarempa-Natuna-Midai-Serasan-Pontianak-Tanjung Pandan-Tanjung Priok. 

"Jadi setelah adanya video viral kami langsung menindaklanjuti pengecekan apakah benar kapal pelni. Nah begitu menelusuri ternyata itu benar. Sehingga kami minta maaf atas kejadian tersebut. Sampai saat ini pun kami masih menyelidiki kapan itu terjadi," pungkas dia. 

Kompas TV Warga Klungkung Bali, membersihkan pantai jungut batu pada Jumat pagi (24/2). Aktivitas tersebut ditujukan untuk menjaga kelestarian dan keindahan pantai yang menjadi objek wisata andalan daerah Klungkung. Warga bergotong-royong memunguti sampah yang berserakan di Pantai Jungut Batu, seluas 5 kilometer persegi. Sasarannya terdiri dari sampah yang terbawa ombak saat musim hujan, serta sampah yang dibuang sembarangan wisatawan yang mengunjungi pantai ini. Inisiatif bersih-bersih pantai muncul dari wisatawan yang mengajak warga setempat bersama-sama membersihkan pantai, yang kemudian menjadi agenda rutin 2 kali dalam sepekan. Pantai jungut batu adalah salah satu objek wisata terkenal di daerah Klungkung, selain Nusa Lembongan dan Nusa Penida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com