DEPOK, KOMPAS.com - Perjalanan bisnis seseorang tak selalu berjalan dengan mulus. Tentu banyak rintangan dan hambatan yang jadi tembok besar di dalamnya.
Namun lewat kesabaran dan ketekunan, tembok besar itu bisa runtuh juga. Jatuh bangun bisnis juga dialami pengusaha sapi Romdoni (52) atau Haji Doni.
Meski kini menjelma jadi pengusaha sukses dengan omzet puluhan miliar per bulan, bukan berarti perjalanan bisnisnya mulus.
(Baca: Romdoni, Pedagang Sapi dengan Omzet Rp 30 Miliar Per Bulan)
Berlatar belakang keluarga miskin dan hanya lulus SD, pria tiga anak ini memulai bisnis saat usainya 15 tahun dengan berjualan daging sapi 10 kg. Modal awal berjualan daging berasal dari pekerjaannya menimba air dengan upah Rp 250.
Di awal usahanya itu, Haji Doni muda tak punya banyak dana untuk menyewa tempat untuk berjalan daging. Terpaksa ia pun menjajakan dagangannya emperan toko atau pinggir jalan di Depok.
Saat itu dia kerap diusir lantaran menjual daging di pinggir jalan layaknya pedagang kaki lima. Hal ini membuat Haji Doni harus nomaden alias berpindah-pindah selama kurang lebih 6 bulan.
Setelah itu, dia memberanikan diri menyewa tempat khusus untuk menjajakan dagangannya. Dengan kerja keras, hanya butuh 2 tahun baginya menguasai pasar daging sapi di Depok.
Pria asli Betawi itu baru mulai berkecimpung bisnis sapi hidup saat usianya menginjak 17 tahun. Dengan modal awal hasil jualan daging sapi Rp 7,5 juta, ia memulai bisnis sapi dengan membeli 10 ekor sapi.
Dari sanalah, petualangan bisnis sapi Haji Doni dimulai pada akhir dekade 70-an.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.