Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Terima Dana Miliaran Dollar AS Dari Washington

Kompas.com - 15/08/2017, 13:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Rangkaian episode agresi nuklir Korea Utara biasanya diinterpretasikan sebagai aksi unjuk kekuasaan. Namun, ternyata perilaku Korut tersebut malah mengalirkan dana bagi negara tersebut.

"Bagi Pyongyang, perlu bayaran untuk memprovokasi. Perilaku baik hanya bisa membeli ketidakpedulian dari tetangga kaya, perilaku jahat membeli aliran miliaran dana," kata Sung Yong Lee, profesor studi Korea di Tufts University seperti dikutip dari CNBC, Selasa (15/8/2017).

Dalam kurun 25 tahun terakhir, Korut menerima bantuan senilai 20 miliar dollar AS dari China, AS, Jepang, dan Korea Selatan. Bantuan itu berupa uang tunai, bahan pangan, bahan bakar, dan obat-obatan.

Bantuan dengan jumlah besar tersebut, ujar Lee, diperoleh dari kebohongan soal denuklirisasi yang dilakukan berulang kali.

(Baca: AS-Korea Utara Memanas, Perlukah Kita Mengalihkan Aset Investasi?)

 

Korut memang kerap berjanji untuk menghapus program nuklirnya. Pada tahun 2007 silam, negara tersebut setuju untuk menghilangkan semua fasilitas nuklirnya, ditukar dengan bantuan bahan bakar minyak (BBM) maupun bantuan ekonomi lainnya.

Akan tetapi, denuklirisasi itu tak pernah terwujud. Selain itu, imbuh Lee, Korut juga kerap melakukan aksi penyanderaan. Biasanya, aksi ini diikuti oleh negosiasi dan konsesi dari masyarakat internasional.

Ke depan, pemimpin Korut Kim Jong Un dapat mengeksploitasi pola yang dikedepankan pemerintahan Presiden Korsel Moon Jae In. Moon mengupayakan hubungan inter-Korea yang lebih kuat serta bantuan kemanusiaan.

Pemerintah AS memberikan bantuan tanpa syarat senilai 1,3 miliar dollar AS antara tahun 1995 dan 2008. Sekitar 60 persen dari bantuan itu adalah bantuan pangan dan sisanya untuk bantuan energi.

Pada Januari 2017 sebelum Presiden Donald Trump dilantik, Presiden Barack Obama mengirimkan bantuan pangan senilai 1 juta dollar AS melalui Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Ini adalah bantuan kemanusiaan pertama AS kepada Korut sejak 2011.

Adapun Korsel secara resmi memberikan bantuan senilai 7 miliar dollar AS kepada tetangganya itu antara tahun 1998 dan 2007. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai, bahan pangan, pupuk, obat-obatan, dan lainnya.

Pada tahun 2013, Korsel menyetujui bantuan pemerintah senilai 6 juta dollar AS untuk anak-anak Korut.

Bulan lalu, pemerintahan Presiden Moon juga menyatakan bersedia mendanai sensus penduduk Korut sebesar 6 juta dollar AS.

China pun telah memberikan bantuan kepada Korut berkisar antara 1 miliar hingga 1,5 miliar dollar AS sejak tahun 2003, menurut estimasi Lee. 

Kompas TV Ancaman Korea Utara Terhadap Keamanan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com