Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JD.com Pesaing Terbesar Alibaba Catatkan Kerugian

Kompas.com - 15/08/2017, 13:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

BEIJING, KOMPAS.com - Perusahaan perdagangan online atau e-commerce terbesar di China, JD.com, mengumumkan kerugian bersih pada kuartal II 2017. Kerugian ini disebabkan biaya pemasaran yang lebih besar ketimbang pertumbuhan pendapatan.

Mengutip CNBC, Selasa (15/8/2017), pesaing terbesar Alibaba tersebut mengumumkan kerugian bersih sebesar 496,4 juta yuan atau 74,43 juta dollar AS. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, kerugian bersih yang dialami JD.com mencapai 252,3 juta yuan.

Adapun pendapatan JD.com pada kuartal II 2017 tercatat tumbuh 43,6 persen menjadi 93,2 miliar yuan. Realisasi ini lebih besar dari rata-rata proyeksi sebesar 90,5 miliar yuan.

Sementara itu, beban pemasaran naik 63 persen menjadi 4,1 miliar yuan. Membengkaknya biaya pemasaran tersebut khususnya disebabkan acara-acara penjualan yang digelar pada Juni 2017.

Laporan kinerja keuangan JD.com ini diumumkan pada saat perusahaan tersebut sedang gencar-gencarnya ekspansi dengan menanamkan investasi di Asia Tenggara. Pasalnya, persaingan di China sendiri semakin ketat, sementara pertumbuhan konsumen melambat.

JD.com juga berupaya mendorong besaran belanja per konsumen di China. Caranya adalah dengan membawa dan menjual lebih banyak produk dari luar negeri ke platform lokal melalui kemitraan strategis.

JD.com mengekspektasikan pendapatan pada kuartal III 2017 dapat berkisar antara 81,8 miliar sampai 84,2 miliar yuan. Target tersebut tumbuh antara 36 sampai 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com