JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit 271,2 dollar AS pada Juli 2017. Padahal pada Juli 2016 lalu, neraca dagang justru mengalami surplus hingga 632 juta dollar AS.
"Kenaikkan impor paling signifikan," ujar Kepala BPS, Suhariyanto dalam siaran pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin (15/5/2017).
Sepanjang Juli 2017, ekspor mencapai 13,61 miliar dollar AS, naik dari Juli 2016 yang sebesar 9,64 miliar dollar AS.
Sementara impor mencapai 13,88 miliar dollar AS, naik dari Juli 2016 yang hanya 9,01 milliar dollar AS.
Sebenarnya tutur dia, ekspor Juli mengalami kenaikan hingga mencapai 41,1 persen. Kenaikan ekspor ini disebabkan melonjaknya harga komoditas misalnya kelapa sawit, kopi, tanaman obat, rempah-rempah, dan karet.
Namun di sisi lain, impor juga mengalami kenaikan yang signifikan pada bahan baku atau peneolong. Barang impor yang naik pada Juli 2017 diantanya emas batangan, sparepart kendaraan, dan potasium plorit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.