Untuk merespon surat tersebut dan situasi yang tidak pasti, pihaknya memutuskan untuk membatalkan keberangkatan dan meminta pengembalian uang 13 orang jamaah, yang semuanya anggot keluarganya.
Refund tersebut termasuk perlengkapan umrah berupa batik, koper, tas kabin, tas papor, sabuk, mukena, dan buku doa ke kantor First Travel di Gedung GKM Tower lantai 16 Jl TB Simatupang.
Lalu, pada 2 Juli 2017 dirinya menanyakan ihwal refund ke kantor First Travel di GKM Tower.
"Kami diminta mengirimkan email disertai copy pengembalian dan tanda terima seluruh perlengkapan umrah ke alamat email perusahaan," kata dia.
"Sehari setelah itu, kami mengirimkan email disertai copy pengembalian dan tanda terima seluruh perlengkapan umrah. Namun hingga kini tidak ada jawaban sama sekali," tutupnya.
Atas hal tersebut pihaknya pun berharap Kementerian Agama dan Satgas Waspada Investasi OJK membentuk Crisis Center, yang menjadi satu-satunya pintu bagi jamaah, untuk menampung pengaduaan, terutama proses refund dana jamaah.
(Baca: Kasus First Travel, Kemenag dan Polri Bahas Pembentukan Crisis Center)
Permintaan ini muncul mengingat pengurusan refund menjadi sulit dan tidak pasti, karena kantor ditutup, tidak ada staf First Travel serta dipasang police line.
Situasi ini dapat memicu kerawanan karena sebagian calon jemaah frustrasi dan tidak tahu kemana dan bagaimana menarik dananya.
"Kepentingan utama bagi calon jamaah saat ini adalah pengembalian dananya," tutupnya. (Rizki Caturini, Sinar Putri S.Utami)
Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Ini curhat dan harapan calon jamaah First Travel" pada Selasa (15/8/2017).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.