Awalnya, Ocha memasarkan Lakoca dari mulut ke mulut dan di kalangan teman-temannya. Namun, setelah memperoleh respon yang baik, Ocha berani melebarkan pemasarannya dengan mendistribusikan ke pasar-pasar swalayan.
Pantauan Kompas.com di Bandung beberapa waktu lalu, Lakoca dapat dijumpai di pasar swalayan.
Tak hanya hadir dengan kemasan cup berdesain unik khas anak muda, harganya pun terjangkau, yakni berkisar Rp 13.000 per cup.
Saat ini, Lakoca hadir dalam beberapa rasa, termasuk original dan kari ayam.
Selain cuanki, ada juga produk seblak instan. Ocha menuturkan, saat ini ia memiliki sebuah workshop dengan 10 orang pegawai.
Kapasitas produksinya mencapai 30.000 hingga 40.000 cup setiap bulan.
Kini Lakoca dapat dijumpai di Jabodetabek, Bandung dan sekitarnya, hingga Surabaya.
Ocha mengaku pernah pula memperoleh permintaan dari beberapa negara di Asia, termasuk Malaysia dan Jepang.
Soal omzet, Ocha enggan menjelaskan secara rinci. Akan tetapi, ia menyatakan saat ini sudah memiliki sarana produksi yang ia butuhkan, seperti pabrik, mesin, hingga kendaraan operasional.
Atas inovasinya, Lakoca pernah memenangkan penghargaan Inovasi Pangan Baru dalam Pangan Award 2015 untuk kategori produk makanan instan. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Perdagangan RI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.