JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Commonwealth melaporkan raihan laba sebesar Rp 87 miliar pada semester I 2017. Pada periode yang sama tahun 2016 lalu, Bank Commonwealth mencatatkan rugi sebesar Rp 257 miliar.
Pertumbuhan laba tersebut didorong oleh peningkatan kredit perseroan, pertumbuhan komisi dari bisnis wealth management, penurunan biaya operasional serta perbaikan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN).
Biaya operasional turun 37 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, karena terjadi perbaikan CKPN yang signifikan dari Rp 374,9 miliar pada semester I 2016 menjadi Rp 63,8 miliar periode yang sama di tahun 2017.
Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) Bank berada di level 3,91 persen (gross) atau 1,92 persen (net). Rasio pendanaan terhadap penyaluran kredit (Loan to Funding Ratio/LFR) di angka 83,64 persen. Selain itu, rasio CASA juga masih terjaga dengan baik di level 50 persen.
"Beban operasional dibandingkan pendapatan operasional mengalami penurunan drastis sebesar 27 persen. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank tercatat sebesar 24,7 persen," kata Presiden Direktur Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati dalam pernyataan resmi, Selasa (15/8/2017).
Sementara itu, pertumbuhan kredit pada semester I 2017 mencapai 11 persen. Pendapatan dari bisnis wealth management tumbuh 12 persen secara tahunan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.