Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Ratusan Warga Pati Jadi Korban Penipuan Investasi UN Swisindo

Kompas.com - 16/08/2017, 17:39 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Khusus Polda Jawa Tengah menduga telah ada ratusan orang yang tertipu dari kegiatan investasi fiktif UN Swisindo.

Warga menjadi korban karena membeli produk UN Swisindo, baik surat kuasa M1 maupun perjanjian pelunasan kredit.

"Saya sebut di Pati, sudah ada 100 orang (yang tertipu)," kata Direktur Krimsus Polda Jateng Komisaris Besar Lukas Akbar Abriari, di Semarang, Rabu (16/8/2017).

Surat kuasa M1 yang diterbitkan Swisindo berbentuk voucher yang dibeli dengan harga Rp 200.000. Voucher itu oleh Swisindo disosialisasikan dapat dicairkan di Bank Mandiri dengan nilai Rp 15,6 juta pada 18 Agustus 2017.

Lukas mengatakan, ratusan warga di Kabupaten Pati itu kemungkinan akan datang ke Bank Mandiri untuk mencairkan voucher surat kuasa M1. Padahal, antara Bank Mandiri dengan Swisindo tidak ada kerja sama.

(Baca: OJK Minta Perbankan Waspadai Pencairan Cek dari UN-Swisindo)

Pihak Swisindo juga tidak mempunyai rekening di bank milik negara itu. Artinya, voucher tidak bisa dicairkan. 

Untuk antisipasi, pihak kepolsian bersama bank setempat akan memperkuat pengamanan di cabang-cabang Bank Mandiri. 

Lukas khawatir nasabah yang tertipu dari Swasindo akan menuntut Bank Mandiri karena ketidakjelasan pencairan.

"Polres Pati yang nanti lakukan pengamanan. Sejauh ini baru di Pati, tapi kami sudah warning di seluruh daerah," katanya.

Lukas menyatakan bahwa produk tersebut tidak dapat dicairkan. Oleh karena itu, andai warga merasa tertipu, ia minta agar dilaporkan ke pihak kepolisian.

"Kami meminta warga yang telah membeli produk Swisindo untuk melaporkan ke kepolsian. Bahwa itu (surat kuasa M1) tidak bisa dicairkan. Masyarakat yang menjadi korban (beli) melapor ke kami untuk ditindaklanjuti," tambahnya.

Lukas menambahkan, pihak kepolisian belum dapat bergerak menangkap Swisindo karena belum adanya laporan atau aduan dari warga yang merasa tertipu.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Jawa Tengah sebelumnya meminta industri jasa keuangan memperhatikan kegiatan investasi fiktif dari UN Swisindo.

OJK meminta agar kalangan perbankan tidak mencairkan produknya berupa surat kuasa M1 dan Janji Pelunasan Kredit.

"Menindaklanjuti laporan dari Bank Mandiri. Surat kuasa M1 yang diterbitkan UN Swisindo tidak dapat dicairkan Jumat, 18 Agustus besok," kata Kepala OJK Jateng Moch Ihsanudin, di Semarang, Rabu (16/7/2017). 

Kompas TV Suami Istri Jadi Pelaku Penipuan Investasi Emas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com