Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Akhir Tahun Mesir Impor 150 Kontainer Kopi Indonesia

Kompas.com - 16/08/2017, 19:37 WIB
Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga akhir 2017, diperkirakan impor Mesir atas biji kopi Indonesia bisa mencapai 150 kontainer. Dari jumlah itu, sebanyak 109 kontainer diserap oleh pabrik pengolahan kopi Zahret El Bon Brazili sepanjang Januari-Agustus 2017.

Zahret El Bon Brazili merupakan pabrik pengolahan kopi besar di Mesir yang bertempat di kawasan industri Obour City. Pabrik ini berjarak sekitar 35 km arah timur laut kota Kairo, ibu kota Mesir.

CEO Zahret El Bon Brazili, Hassan Fawzy mengatakan, dari 109 kontainer itu, adalah 79 kontainer diimpor secara resmi senilai 3,41 juta dollar AS dan 30 kontainer merupakan pembelian dari pasar lokal di Indonesia  senilai 1,32 juta dollar AS.

"Hingga akhir 2017, diperkirakan impor Mesir atas biji kopi Indonesia bisa mencapai 150 kontainer," ujar Fawzy, kepada delegasi kedubes RI di Mesir yang dipimpin Dubes RI untuk Mesir, Helmy Fauzy, dalam kunjungan ke pabrik tersebut pada Senin (14/8/2017).

(Baca: Indonesia Barter Kopi, Teh dan CPO dengan 11 Pesawat Sukhoi dari Rusia)

Berdasarkan catatannya, pada 2015 impor Mesir atas biji kopi Indonesia mencapai 132 kontainer dengan nilai 4,73 juta dollar AS dan penyerapan kopi Indonesia dari supplier lokal Mesir sebanyak 39 kontainer dengan nilai 1,49 juta dollar AS.

Pada 2016 impor Mesir sebanyak 119 kontainer dengan nilai 4,34 juta dan pembelian kopi Indonesia dari pasar lokal sebanyak 41 kontainer dengan nilai USD 1,722 juta.  

Hassan Fawzy mengapresiasi dukungan pembinaan dan informasi produk Kopi Indonesia yang diberikan Duta Besar RI di Kairo beserta jajarannya.

Dia menerangkan bahwa saat ini dengan adanya pabrik pengolahan roasted kopi yang baru di Obour City, Mesir dapat mengkonsumsi rata-rata 10-12  kontainer biji kopi per bulan dari Indonesia.

Duta Besar RI Helmy Fauzy menyatakan, sangat mengagumi dan bangga atas perusahaan kopi Zahret El Bon ini.

Menurut dia, membeli produk kopi Indonesia dari pasar lokal dapat memacu dan membantu kinerja para trader lokal untuk dapat memasarkan produk biji kopi.

"Disinilah inti dari upaya saling berbagi antara perusahaan besar dan perusahaan UKM," kata dia.

Produk biji kopi merupakan salah satu produk unggulan Indonesia yang masuk ke pasar Mesir.

Selama lima periode terakhir mulai 2012-2016, biji kopi Indonesia masuk dalam lima besar produk unggulan Indonesia ke Mesir.

Menurut laporan Badan Statistik Mesir, CAPMAS, ekspor kopi Indonesia (HS 0901) ke Mesir masih menempati urutan pertama dengan nilai sebesar 38,35 juta dollar AS pada 2016 dengan mendominasi 49,85 persen pangsa pasar Mesir pada 2016 dengan tren pertumbuhan periode 2012 sd 2016 sebesar 1,32 persen.

Sementara itu, dalam konteks peningkatan hubungan bilateral Indonesia- Mesir, sebanyak tiga warga Mesir pemenang lomba pidato dan bercerita bahasa Indonesia akan mengunjungi Indonesia selama periode 15-21 Agustus 2017 dengan fasilitas penuh dari kementerian pendidikan dan kebudayaan Indonesia.

Mereka adalah Ibrahim Assyid Abdul Munim, Hegar Ali Kamal Assayide, dan Ayat Ragab Mahmud.
 
Selama di Indonesia, mereka antara lain akan mengikuti uji kemahiran berbahasa Indonesia, lomba debat terbuka antar peserta, dan pengenalan budaya Indonesia.

Lomba pidato dan bercerita merupakan program tahunan Kemendikbud RI yang digelar di berbagai negara sahabat, antara lain di Mesir.

Kompas TV Tapi siapa sangka, Kabupaten Garut juga ternyata merupakan penghasil kopi kualitas wahid, terutama jenis kopi arabika.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com