Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

72 Tahun Merdeka, Indonesia Berpotensi Jadi Negara Maju

Kompas.com - 17/08/2017, 12:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyatakan, Indonesia memiliki sejumlah modal untuk menjadi negara maju.

Dengan demikian, pada kondisi itu, Indonesia diharapkan dapat memakmurkan dan menyejahterakan masyarakat.

"Ekonomi Indonesia diperhitungkan dalam tataran global dan masuk 16 besar dunia. Demokrasi Indonesia terbesar ketiga di dunia," ujar Agus saat menyampaikan amanat sebagai Inspektur Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-72 di Kompleks Perkantoran BI, Kamis (17/8/2017).

Menurut Agus, potensi-potensi yang dimiliki Indonesia antara lain sumber daya alam yang melimpah.

(Baca: Harapan 72 Tahun Merdeka, Pendapatan Per Kapita Indonesia Naik)

 

Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi sumber daya manusia dengan jumlah masyarakat kelas menengah yang cukup signifikan dan terus meningkat.

Dengan momentum dan implementasi reformasi struktural yang terus terjaga, perekonomian Indonesia hingga semester I 2017 diakui Agus tetap menunjukkan perkembangan positif.

Namun, pemulihan ekonomi yang terus berlanjut pada kuartal II 2017 tidak sekuat sebelumnya. Pada kuartal II 2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01 persen.

Secara keseluruhan tahun 2017, pertumbuhan tersebut masih dalam kisaran target, yakni 5 sampai 5,4 persen.

"Inflasi terkendali dan rendah, pada Juli 2017 sebesar 0,22 persen. Angka itu lebih rendah dari rata-rata inflasi Juli dalam 6 tahun terakhir," jelas Agus.

Ia menyatakan, capaian tersebut menunjukkan pengendalian inflasi nasional dan daerah yang semakin baik. Pada tahun 2017, inflasi diarahkan pada target 4 plus minus 1 persen.

"Nilai tukar rupiah stabil dan sehat. Cadangan devisa mencapai 127,7 mliliar dollar AS, tertinggi sejak Agustus 2011," tutur Agus.

Selain itu, peringkat kemudahan bisnis atau ease of doing business Indonesia juga meningkat signifikan, yakni 15 peringkat.

Pada tahun 2016, peringkat kemudahan bisnis Indonesia berada pada posisi 106, kemudian membaik menjadi 91 pada tahun 2017.

Indonesia pun sudah memperoleh predikat investment grade atau layak investasi dari lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P).

Dengan demikian, Indonesia telah mengantongi predikat bergengsi tersebut dari tiga lembaga pemeringkat internasional, yakni S&P, Fitch Ratings, dan Moody's.

Kompas TV Pesawat Karya Anak Bangsa N219 Mengudara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com