Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Exxon Investasi 100 Juta Dollar AS Kembangkan Lapangan Kedung Keris

Kompas.com - 19/08/2017, 15:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

BOJONEGORO, KOMPAS.com - ExxonMobil, perusahaan minyak dan gas (migas) multinasional asal Amerika Serikat (AS), akan menghabiskan dana kurang dari 100 juta dolar AS untuk membangun lapangan Kedung keris di Cepu, Blora, Jawa Tengah.

Erwin Maryoto, Vice President of Public & Government Affair ExxonMobil Indonesia mengatakan, proposal pembangunan Lapangan Kedung Keris sudah disetujui Satuan Kerja Khusus Pelaksana kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas atau SKK Migas. Pihaknya menargetkan lapangan Kedung Keris akan beroperasi pada 2019.

Nilai investasi sebesar itu sudah termasuk untuk pembangunan pipa khusus untuk menyalurkan minyak mentah dari Kedung Keris ke Banyu Urip yang berjarak 16 kilometer. Karena yang disalurkan adalah minyak mentah yang masih banyak mengandung gas, maka diperlukan pipa khusus yang tebal untuk menyalurkannya.

"Kami sudah dapat izin Plan of Development (PoD) dan Authorization for Expenditure (AFE) untuk Kedung Keris dari SKK Migas. Oleh sebab itu akan kami kembangkan tahun ini juga," lanjut Erwin.

Menurut dia, cadangan minyak di Kedung Keris sekitar 20 juta barel. ExxonMobil sendiri akan memproduksi sekitar 10.000 barel minyak per hari untuk dialirkan ke Lapangan Banyu Urip untuk diproses sebelum kemudian disalurkan ke FSU Gagak Rimang.

"Nilai investasi tidak akan lebih dari 100 juta dollar, kami baru dapat izin SKK Migas Juli 2017. Saat ini kami sedang siapkan lelang Enginnering, procurement dan Construction (EPC)," pungkas Erwin.

Sebagai informasi, ExxonMobil menemukan cadangan minyak di lapangan Kedung Keris pada 2011. Lapangan tersebut masuk ke wilayah Blok Cepu. Lokasi tepatnya yakni di Desa Sukoharjo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Pengeboran di lapangan Kedung Keris ini akan dilakukan di darat dengan kedalaman 7.032 kaki atau setara 2.143 meter.

Kompas TV Sepanjang 2016 lalu, Pertamina memperoleh pendapatan lebih dari Rp 487 Triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com