2017, Bank BJB Proyeksikan Pertumbuhan Kredit Konsumer 13 Persen

BANDUNG, KOMPAS.com – Pertumbuhan kredit konsumer PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) pada 2017 diprediksi di angka 13 persen. Pertumbuhan ini hampir sama dengan tahun lalu.

“Tahun lalu tumbuh 12-13 persen. Kuartal I 2017 tumbuh 13,7 persen year on year (yoy) atau Rp 45,1 triliun. Jadi sampai akhir tahun tidak banyak berubah, sama di angka segitu,” ujar Direktur Konsumer Bank BJB Fermiyanti, Senin (21/8/2017).

Fermiyanti mengatakan, kredit konsumer merupakan salah satu captive market Bank BJB. Bahkan bisa dikatakan, pilar pertama di Bank BJB. Sebab, kontribusi kredit konsumer pada keseluruhan kredit mencapai 67 persen.

Kredit ini kebanyakan bersumber dari nasabah PNS, kemudian non PNS lewat kerja sama dengan beberapa perusahaan, serta pensiunan.

Untuk PNS, kredit yang dibutuhkan tidak hanya bersifat konsumtif, namun juga produktif.(Baca: Kuartal I 2017, Bank BJB Capai Pertumbuhan Kredit 13,6 Persen)

“Program untuk kredit produktif, seperti berdagang, kos-kosan, dan usaha lainnya,” tuturnya.

Untuk menjaga loyalitas konsumen, berbagai program disiapkan. Mulai dari pemberian hadiah hingga perjalanan religi seperti umrah untuk nasabah muslim.

Per kuartal I-2017, Bank BJB mencatatkan pertumbuhan kredit 13,6 persen dengan total Rp 62,7 triliun.

Kredit tersebut diperoleh dari semua segmen kredit. Pertumbuhan kredit ini diimbangi dengan keberhasilan Bank BJB menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) di level 1,62 persen. 

Jumlah ini jauh lebih baik dibandingkan kuartal I 2016 sebesar 2,84 persen. Kondisi ini membawa laba bersih Bank BJB naik menjadi Rp 446 miliar.